Advetorial
SMK SMTI Yogyakarta Temu Industri, Kenalkan Pendidikan Dual System yang Win Win Solution
SMK SMTI Yogyakarta menggelar temu industri dan sharing implementasi dual system dengan sejumlah perusahaan di Cikarang, Jawa Barat, Kamis
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - SMK SMTI Yogyakarta menggelar temu industri dan sharing implementasi dual system dengan sejumlah perusahaan di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023).
Ketua Pelaksana Temu Industri Cikarang, Yahya Farqadain S.T menjelaskan, pertemuan itu turut berdiskusi mengenai penerapan dual system yang menguntungkan pihak industri dan sekolah.
Diketahui, SMK SMTI Yogyakarta mengadopsi sistem pendidikan yang memadukan pembelajaran di sekolah dan industri.
Siswa bisa belajar tidak hanya di kelas, tapi juga di industri.
Sistem tersebut dinilai mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk segera terjun ke dunia industri dengan proses adaptasi yang cepat.
“Ada 30-an perwakilan industri yang kami temui. Rata-rata dari mereka bergerak di bidang manufaktur, kimia dan otomotif. Pada intinya, kami memaparkan dual system yang kami gunakan di sekolah untuk menciptakan talent pool dan manpower untuk industri mereka sendiri,” kata dia kepada Tribun Jogja, Jumat (12/5/2023).
Dia menyebut, adanya dual system memungkinkan talenta-talenta yang dibutuhkan industri muncul lebih cepat dan bisa meningkatkan kualitas industri di Indonesia.
Dengan program dual system itu, kata dia, industri juga mendapatkan keuntungan, salah satunya adalah memangkas biaya dan waktu.
“Siswa yang sudah pernah belajar di industri sudah tinggal bekerja, karena sudah belajar. Industri juga bisa memangkas biaya training. Mereka tidak perlu menunggu satu tahun lagi agar manpower mereka siap, tapi secepatnya sudah siap,” tutur Yahya.
Dijelaskannya, siswa yang disiapkan untuk belajar di industri ini bisa membantu produktivitas perusahaan.
Ketika siswa sudah lulus sekolah, maka dia mudah untuk mendapatkan pekerjaan lantaran sudah memiliki gambaran bagaimana seluk-beluk kerja di industri.
“Persiapan untuk masuk ke dunia kerja ini lebih cepat dan akan lebih optimal. Goal kami, bagaimana siswa ini juga masuk ke dunia kerja lebih cepat dan menghubungkan industri serta kebutuhan manpower mereka,” terangnya.
SMK SMTI Yogyakarta juga senantiasa menyelaraskan kurikulum dengan industri. Jadi, sebelum melangkah menciptakan program, maka sekolah meriset komptetensi dan soft skill apa yang dibutuhkan oleh industri.
Kemudian, pihak sekolah membuat program yang memiliki solusi dari permasalahan tersebut.
“Dual system ini selaras untuk menunjang tenaga kerja yang kompeten, baik sekolah maupun perguruan tinggi. Dengan peningkatan, bagaimana kita bisa menggabungkan kebutuhan industri dan ekspektasi siswa. Semua ini harus kita penuhi,” kata Yahya.
Dari situ, program-program yang diciptakan SMK SMTI Yogyakarta bisa tepat sasaran dan juga tepat guna.
Yahya menilai, dual system ini memperkecil jurang antara industri dan sekolah.
Sebab, tidak dapat dipungkiri, sekolah pasti tidak mampu untuk mengejar teknologi yang ada di industri.
BPBD DIY Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Kulon Progo dalam Hadapi Risiko Bencana |
![]() |
---|
Visiting Jogja Tourism Walk 2023, Ajang Promosikan Desa Wisata Purwosari di Kulon Progo |
![]() |
---|
Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Gelar Pameran dengan Tema Trapsila |
![]() |
---|
Jaga Warga Sebagai Wadah Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Gubernur Kepulauan Riau: Kondisi Aman dan Nyaman untuk Wisatawan yang Pelesir ke Batam |
![]() |
---|