Masuk KBAK Gunung Sewu, Dokumen Lingkungan Drini Park Gunungkidul Berpotensi Terdampak
Meski sudah mengantongi izin, pengembang Drini Park disarankan untuk melakukan penapisan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pembangunan Drini Park di Tanjungsari, Gunungkidul kini sedang berjalan lantaran diklaim sudah berizin.
Proyek ini dibangun dalam Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu.
Meski sudah mengantongi izin, pengembang Drini Park disarankan untuk melakukan penapisan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul.
Namun hingga kini pengajuan belum dilakukan.
"Kami masih menunggu pengajuannya agar penapisan dokumen lingkungannya bisa dilakukan," jelas Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono, Rabu (10/05/2023).
Menurutnya, keberadaan Drini Park di KBAK bisa berdampak pada dokumen lingkungannya.
Terutama terkait persyaratan berkegiatan di kawasan tersebut.
Hal itu sesuai dengan UU Cipta Kerja dan turunannya di PP 22/2021.
Harry mengatakan segala kegiatan di kawasan lindung seperti KBAK diatur secara ketat.
"Kami masih menunggu pengajuan dari pemrakarsa kegiatan untuk melihat seberapa besar dampaknya," ujarnya.
Harry mengatakan dokumen dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) juga dibutuhkan.
Sebab perlu dilihat sejauh mana kesesuaian pemanfaatan ruang di lokasi pembangunan.
Menurutnya, jika tidak sesuai maka dokumen lingkungannya tidak bisa diproses.
Itu sebabnya, pengembang diharapkan memenuhi kewajibannya dalam berkegiatan.
"Kami pasti membantu proses penerbitan dokumen lingkungan ini, selama pemohon juga memenuhi kewajibannya secara aturan," kata Harry.
Sri Sultan HB X Harap PORDA DIY 2025 Jadi Ajang Pembinaan Atlet Berkelanjutan |
![]() |
---|
Gunungkidul Butuh Investor untuk Pembangunan SPBN di Pantai Sadeng |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Mendekati Puncak Kemarau, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.