“Meski hanya mengenyam tiga tahun pendidikan, saya melihat bahwa selain disiplin, para gurunya sepertinya memang memiliki latar belakang paedagogi – ilmu mendidik. Dan saya melihat ketika diajar oleh Pak Ratum pada kelas 5 dan kelas 6 SD. Beliau sangat teliti, sangat perhatian, dan sekaligus sangat melihat kondisi anak didiknya. Jika ada anak yang membutuhkan perhatian, Pak Ratum tidak akan segan-segan ke rumah murid,” ujar Martha Susanti.
Baginya, murid SD itu harus didorong untuk mau belajar, mau mendengar dan mau mengingat. Dan nilai itu ada pada Pak Ratum yang mempunyai keahlian mendorong para murid mau belajar, mendengar dan mengingat. Belajar di SD itu, bagi Martha Susanti, adalah kecereiaan, kegembiraan dan tantangan. Dan itu tidak dimiliki sistem pendidikan sekarang yang lebih banyak memasukan begitu banyak beban kepada murid tanpa memperhatikan nilai psikologi anak. (rls)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.