Pilpres 2024

Siapa Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Sandiaga Uno?

Dari sejumlah nama tersebut, nama Sandiaga Uno menguat disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Rakornas Parekraf 2022 . 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh masuk radar calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Nama-nama yang masuk radar menjadi cawapres Ganjar Pranowo di antaranya Erick Thohir, Ridwan Kamil, Mahfud MD hingga Sandiaga Uno.

Dari sejumlah nama tersebut, nama Sandiaga Uno menguat disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Bahkan Sandiaga Uno sudah beberapa kali bertemu secara khusus dengan Presiden Jokowi.

Terbaru, Sandiaga Uno bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pada Kamis (27/4/2023) kemarin.

Pertemuan tersebut berlangsung hampir dua jam.

Dikutip dari Kompas.com, Sandiaga tiba di istana sekitar pukul 15.10 WIB dan baru keluar menjelang pukul 17.00 WIB.

Pertemuan Jokowi dan Sandiaga itu berlangsung secara khusus setelah Jokowi memimpin dua rapat terbatas bersama sejumlah menteri kabinet.

Setelah bertemu secara khusus dengan Presiden Jokowi, Sandiaga Uno membeberkan isi pertemuannya dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Menurut Sandiaga, dirinya membahas isu pariwisata dan politik dalam pertemuan tersebut.

"Bicara pariwisata yang banyak, karena pariwisata itu kan luas, tapi pasti ada lah tentang politik, itu sifatnya tertutup," kata Sandiaga, Kamis sore seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Sandiaga menuturkan, dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan pandangannya mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang terbilang lebih baik dari sejumlah negara.

Jokowi, kata Sandiaga, menyebut bahwa negara-negara lain menghadapi potensi gagal bayar dan inflasi yang sangat tinggi, sedangkan ekonomi Indonesia tetap stabil bahkan tetap tumbuh.

Oleh sebab itu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan pentingnya agar Pilpres 2024 mendatang berjalan dengan sejuk.

"Nah, ini bagaimana kontestasi demokrasi kita ini bisa dikawal supaya narasi-narasinya ini narasi yang sejuk, yang mempersatukan, yang tidak jor-joran, yang tidak mempolarisasi kita," ujar Sandiaga.

Sandiaga pun mengaku sependapat dengan Jokowi agar arah pembangunan yang sudah dikerjakan selama beberapa tahun terakhir harus tetap dilanjutkan.

"Pemikiran ini sama bagaimana arah pembangunan yang sudah kita capai ini bisa kita tingkatkan dan kita percepat, bukan kita ubah arah pembangunan kita yang sudah kita capai dalam beberapa tahun terakhir," ujar dia.

Bukan yang pertama Ini bukanlah kali pertama Sandiaga bertemu secara khusus dengan Jokowi untuk membahas dinamika politik.

Pada 15 Maret 2023 lalu, Sandiaga juga bertemu empat mata dengan Jokowi dan mendapatkan sejumlah 'wejangan' terkait Pilpres dari kepala negara.

"Beliau memberikan pandangan-pandangan kepada saya, tapi tentunya sifatnya tertutup dan ini menjadi pegangan buat saya untuk melangkah ke depan," kata Sandiaga selepas pertemuan saat itu.

Ketika itu, Sandiaga mengungkapkan bahwa Jokowi juga memberi pesan serupa, yakni agar Pilpres 2024 berjalan dengan sejuk serta menjaga keberlanjutan ekonomi dan fokus pada apa yang dibutuhkan rakyat.

"Saya juga sebagai alumni dari kontestasi 2019 juga sepakat bahwa kita bicara mengenai progres kemajuan reformasi struktural yang telah dan akan terus kita percepat ini harus menjadi agenda penting," ujar dia.

Baca juga: Prabowo Subianto Berikan Sinyal Tolak jadi Cawapres Ganjar, Ingin Maju jadi Capres di Pilpres 2024

Isu Sandiaga Uno jadi Cawapres Ganjar Menguat

Pertemuan Sandiaga Uno dengan Presiden Jokowi pada Kamis sore kemarin menguatkan sinyal kalau Menparekraf tersebut akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Sinyal Sandiaga Uno akan dipilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo ini sebelumnya muncul setelah mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut bertemu dengan Ganjar dalam acara Rapat Koordinasi Daerah & Tim Pleno Percepatan Akses Keuangan se-Jawa Tengah di Semarang.

Momen pertemuan Ganjar dan Sandiaga itu diunggah melalui akun Instagram Sandiaga pada Senin siang.

Sandiaga menampik anggapan bahwa unggahan tersebut merupakan sinyal ia akan berduet dengan Ganjar

"Mohon sabar teman-teman, prosesnya masih harus melalui tahapan-tahapan, pendalaman -pendalaman, langkah-langkah selanjutnya," kata Sandiaga.

Sandiaga mengingatkan, ia baru saja memutuskan mengundurkan diri dari Partai Gerindra dan pamit dengan Ketua Umum Prabowo Subianto sehingga masih butuh waktu untuk menentukan langkah selanjutnya.

Ia menyebutkan, langkah yang akan ia ambil ke depan juga mesti dilandasi oleh harapan dan aspirasi dari masyarakat.

"Mohon teman-teman sabar, kita enggak usah terburu-buru, ojo kesusu karena tentunya ini harus dilandasi pemikiran-pemikiran, dilandasi juga sebuah harapan aspirasi dari masyarakat yang harus kita tuangkan," kata Sandiaga.

Kendati demikian, ketika ditanya soal pandangannya terhadap sosok Ganjar, Sandiaga melempar sejumlah pujian kepada kader PDI Perjuangan tersebut.

Menurut Sandiaga, Ganjar adalah sosok yang dekat dengan rakyat dan mereka punya kesamaan yakni sama-sama seorang pelari.

"Saya melihat bahwa dengan kepemimpinan yang dekat dengan rakyat itu yang memang sangat diapresai oleh masyarakat," ujar dia.

Jawaban serupa ia sampaikan ketika ditanya soal rencananya bergabung ke PPP setelah hengkang dari Gerindra.

Sandiaga mengakui bahwa sudah ada pembicaraan awal dengan pihak PPP mengenai rencananya bergabung dengan partai berlambang Kabah tersebut yang akan diikuti pembicaraan lanjutan.

Namun, ia mesti lebih dulu menampung aspirasi masyarakat dan tokoh-tokoh ulama sebelum memastikan bakal bergabung ke PPP.

"Saya ingin bahwa prosesnya ini semuanya nyaman, tidak terburu-buru dan menampung semua aspirasi, terutama dari aspirasi masyarakat dan para tokoh-tokoh, ulama-ulama, kiai-kiai," ujar Sandiaga.

Sementara itu, PDI-P mengakui bahwa Sandiaga merupakan salah satu tokoh yang masuk radar untuk menjadi calon wakil presiden.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, Sandiaga bersama sejumlah tokoh lain tengah diskrining oleh partai berlambang banteng tersebut.

"Kami lakukan analisis terhadap aspek aspek historisnya , aspek komitmennya di dalam membangun desain bagi masa depan, kompetensinya, track record-nya. Kami lakukan analisis semua dari nama-nama yang muncul itu," kata Hasto, Kamis.

Namun, ia menekankan bahwa penentuan nama calon wakil presiden pendamping Ganjar mesti melewati sejumlah tahapan, salah satunya adalah pembentukan kerja sama politik.

"Sekali lagi pengaitan tentang pengerucutan siapa yang nanti akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo, nanti ada beberapa tahap-tahap setelah kerja sama partai politik ini difinalkan," kata Hasto. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved