Mutiara Ramadan

Ramadan Dan Toleransi

Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia karena pada bulan itu ampunan.

Editor: ribut raharjo
zoom-inlihat foto Ramadan Dan Toleransi
Istimewa
W Lestari SPd, MAN 3 Sleman

Oleh: W Lestari SPd, MAN 3 Sleman

TRIBUNJOGJA.COM - Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia karena pada bulan itu ampunan dan keberkahan senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada makhluk-Nya.

Sambutan “Marhaban Ya Ramadan” yang artinya Selamat Datang Ramadan bergema di wilayah Indonesia maupun luar Indonesia, ucapan tersebut bukan hanya berarti 'selamat datang' tetapi juga bermakna menyambut Ramadan dengan hati yang lapang dan mengambil hikmah kehadirannya untuk perbaikan jiwa
Datangnya bulan Ramadan selalu disambut meriah oleh seluruh umat Islam ada yang dengan pawai obor, berjalan di sekeliling kampung diringi lantunan sholawat dan lagu-lagu Islami lainnya.

Pawai itu tidak hanya diikuti oleh anak kecil tetapi remaja tetapi juga orang tua. Begitu meriahnya umat Islam menyambut datangnya bulan Ramadan. Hal ini karena di bulan itu, umat Islam akan melakukan ibadah puasa wajib selama satu bulan penuh, selain itu bulan Ramadhan diyakini sebagai bulan yang penuh berkah,seperti yang tertulis dalam Alquran yaitu

Al Baqarah 185 yang artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Begitulah salah satu gambaran keistimewaan dari bulan Ramadan. Oleh karena itu seluruh umat Islam berusaha sebaik mungkin menjalankan ibadah puasa dengan tenang, nyaman tanpa mendapat gangguan, dan tanpa paksaan.

Maka demi menjaga kekhusukan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini, sikap toleransi dalam beragama perlu ditanamkan.

Makna toleransi menurut KBBI edisi kelima tahun 2018 adalah sikap toleran (menghargai, membiarkan,membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian diri sendiri,maupun kelompok.

Indonesia merupakan negara berkembang yang majemuk, berbagai, agama, bahasa, budaya, adat istiadat, dan suku menjadi satu dengan segala perbedaan yang ada.

Perbedaan-perbedaan itu apabila tidak dijaga dengan baik maka rentan terjadinya konflik, akhirnya menimbulkan perpecahan.

Sebagai contoh saat bulan Ramadan banyak remaja membangunkan sahur dengan bunyi-bunyian, dimulai pada dini hari dengan suara yang cukup keras.

Selain itu budaya membunyikan petasan memungkinkan mengganggu orang lain. Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan sikap toleransi wajib untuk dijaga, terutama pada waktu Ramadan.

Ramadan merupakan salah satu penjaga toleransi antar umat beragama. Bagaimana cara menjaga toleransi di tengah Ramadan ini?

Banyak cara bisa dilakukan di antaranya: pertama bagi yang tidak menjalankan puasa atau sedang tidak puasa sebaiknya tidak makan dan minum di tempat umum. Hal ini berkaitan dengan sikap menghormati ibadah agama lain.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved