Dukun Maut di Banjarnegara

Korban Dukun Slamet Ada Asal Jogja? Jenazah Nomor 4A dan 4B Pamit Keluarga di Magelang

korban Mbah Slamat Banjarnegara l Lampung, Sumatra Selatan, Palembang, Jateng-DIY seperti Magelang, Jogja, Purbalingga,

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
Konferensi Pers Polda Jateng terkait perkembangan kasus pembunuhan berantai dengan tersangka dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Senin (10/4/2023). 

Tribunjogja.com Banjarnegara - Pengungkapan identitas korban Mbah Slamat Banjarnegara, Jawa Tengah terus berlanjut.Apalagi ada sedikitnya 20 orang yang mengadukan kehilangan anggota keluarga mereka.

20 orang yang mengadukan ada yang berasal Lampung, Sumatra Selatan, Palembang, Jateng-DIY seperti Magelang, Jogja, Purbalingga, Solo, Wonosobo, Banjarnegara, Sumedang, Tasikmalaya dan Depok, pada Senin (10/4/2023).

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Sumy Hastry, menunjukkan foto korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet saat digelarnya konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, pada Senin (10/4/2023)
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Sumy Hastry, menunjukkan foto korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet saat digelarnya konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, pada Senin (10/4/2023) (kompas.com)

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan dalam konferensi persnya, dari 20 laporan yang masuk ada 16 yang sudah diambil data ante mortemnya.

Adapun posko ante mortem Polres Banjarnegara sebelumnya sudah sempat mengidentifikasi 4 jenazah, yaitu atas nama Paryanto (53) asal Sukabumi, Irsad (43) dan Wahyu Triningsih asal Lampung, dan Mulyadi Pratama (46) asal Palembang.

Kemudian pada Minggu (9/4/2023) Tim DVI Polda Jateng berhasil mengidentifikasi 4 jenazah lagi.

Pertama jenazah atas nama Theresia Dewi (49) yang cocok dengan bukti data primer foto gigi tanggal dan jam tangan orange.

Kedua jenazah Okta Ali Abrianto (33) cocok dengan foto dan gigi gingsul.

Antara Theresia dan Okta hubungannya adalah ibu dan anak.

Keduanya memiliki ciri yang cocok dengan data polisi yaitu

Jenazah nomor 4A

Ciri-ciri: Perempuan berusia lebih dari 35 tahun, tinggi badan lebih dari 150 cm, gigi lengkap, memakai bra berwarna hitam polkadot, terdapat papan nama dengan tulisan Okta pada jaket kulit hitam Pemuda Pancasila, menggunakan jam tangan Alexander Cristie berwarna pink, menggunakan kaus lengan panjang berwarna putih tebal merk Graphis, memakai celana riped jeans bentuk jaring-jaring warna biru, terdapat korek api berwarna oranye di saku celana, celada dalam berwarna abu-abu tua.

Jenazah nomor 4B

Ciri-ciri: Laki-laki, tinggi badan lebih dari 160 cm, postur tubuh gempal, gigi gingsul kanan atas, gigi atas dan bawah lengkap dengan gigi bawah tidak beraturan, perut buncit, terdapat kunci mobil merk Honda, menggunakan kaos merk HnM berwarna hitam, memakai jaket merk DC, celana jeans merk Hugo No 32, tidak memakai celana dalam, dada berbulu, panjang rambut 4 cm tipis berwarna hitam.

Catatan Tribunjogja.com, Dewi dan Okta, adalah ibu dan anak yang sebelumnya dikabarkan asal Magelang yang telah hilang sejak November 2021.

Keduanya tanpa kabar setelah melakukan serangkaian perjalanan dari rumahnya di Mertoyudan Magelang menuju Salatiga dan juga ke Banjarnegara, dengan alasan pekerjaan dan mengambil uang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved