Mutiara Ramadan
Enam Keutamaan
Bulan Ramadan memiliki banyak sekali keutamaan. Paling tidak ada enam keutamaan bulan mulia ini.
Oleh: Risnawati SSosI, PTSP Kankemenag DIY
TRIBUNJOGJA.COM - Bulan Ramadan memiliki banyak sekali keutamaan. Paling tidak ada enam keutamaan bulan mulia ini.
Pertama, syahrul tarbiyah (bulan pendidikan). Pada bulan ini kita dididik menjadi pribadi yang berintegritas, disiplin dan optimistis.
Betapa tidak, kendati tidak ada satu pun orang yang tau, namun kita tetap menjalani puasa seharian penuh.
Padahal kalau mau, orang yang sedang berpuasa dapat saja mampir di rumah makan, melahap makanan yang ada, lalu kembali ke rumah atau kantor dengan tampang bak orang puasa.
Namun itu tidak dilakukan. Puasa mengajarkan integritas, yakni keselarasan hati, ucapan dan perilaku.
Puasa juga mengajarkan optimisitis. Sebab setiap orang yang berpuasa, mau sahur atau pas terlupa, mau menjalani di daerah tropis ataupun salju dan musim panas, ia akan tetap optimistis bahwa waktu Magrib tetap akan tiba pada saatnya. Tidak mungkin waktu terhenti dan tidak melaju menuju garis akhir perjuangan.
Kedua, syahrul jihad (bulan perjuangan). Ramadan ibarat lari maraton, butuh nafas panjang. Jika di awal pekan Ramadan, apalagi malam pertama, kita melihat barisan shaf salat tarawih yang memanjang, boleh jadi saat ini mulai berguguran.
Ada yang mulai jenuh, kehilangan semangat dan stamina, atau justru mulai beralih menyesaki ‘shaf-shaf’ lantai pusat perbelanjaan. Inilah bulan yang sesungguhnya mengajarkan kepada kita bahwa hidup adalah perjuangan.
Dalam hidup ini, bukan mesti yang pertama melakukan itu yang terbaik, namun ia yang tetap bertahan pada kebaikan hingga akhir hayatnya, itulah husnul khatimah sejati.
Ketiga, syahrul quran (bulan Alquran). Di bulan inilah kitab suci ini diturunkan. Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman, pembeda yang haq dan yang batil, sekaligus obat bagi siapapun yang membutuhkannya.
Maka sedapat mungkin kita memberi porsi lebih membaca dan mengkaji Alquran pada bulan ini dibanding 11 bulan lainnya.
Contoh dahsyat pernah disajikan oleh Imam Syafii. Saat Ramadan seperti ini, beliau mengkhatamkan quran hingga 60 kali dalam sebulan.
Tentu kita mustahil dapat meneladani, namun paling tidak kita memiliki ghirah yang sama untuk mencintai al-qur’an di setiap helai nafas kita.
Keempat, syahrul ukhuwwah (bulan persaudaraan). Pasalnya melalui Ramadan kita sering berjumpa dengan tetangga dan sesama jamaah. Juga ada sarana takjilan yang mensyaratkan saling berbagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.