Kebun Kurma Ngadinah
Cerita Berdirinya Kebun Kurma Ngadinah di Berbah Sleman, 5.000 Pohon Tumbuh Subur
kebun Kurma Ngadinah. Terletak di Jalan Karangasem, Padukuhan Gamelan, Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman,
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Iwan Al Khasni
"Bersyukurnya, pohon kurma yang saya tanam itu tumbuh dengan tidak mengenal musim. Jadi tumbuhan itu berbuah dengan sistem menyusul seperti kepala," tutur Paryoto.
"Kalau di Arab itu umumnya berbunga pada musim dingin atau sekitar Januari. Nah, kalau di sini atau di tempat yang saya kelola ini, rata-rata mereka berbunga sekitar Agustus sampai November. Kemudian selang empat sampai lima bulan baru bisa panen," sambung dia.
Akan tetapi, dalam sekali panen kurma, Paryoto hanya memperoleh tujuh sampai sembilan tandan kurma.
Di mana satu tandan buah tersebut setara dengan 20 kilogam kurma. Artinya, dalam satu kali panen, Paryoto bisa memperoleh 140 sampai 180 kilogram kurma.
Kendati begitu, ia tidak berfokus terhadap penjualan buah kurma, melainkan fokus terhadap penjualan bibit kurma. Sehingga, Paryoto bisa maraih omzet sekitar Rp5 juta per bulan.
"Kurma itu, kalau buah pertama kali paling tidak sudah berusia selama minimal empat tahun atau 22 bulan. Dan nanti, hasil produksi buah kurma yang baik itu biasanya berusia 15-150 tahun," tambah dia.
Di sisi lain, Paryoto menyebut, pohon kurma umumnya bisa bertahan sampai lebih dari 200 tahun. Walau demikian, untuk bercocok-tanam pohon tersebut di Indonesia setidaknya diperlukan sistem perawatan tersendiri.
Pohon kurma di iklim tropis
Tumbuh di iklim tropis, menjadi tantangan tersendiri bagi Paryoto saat merawat pohon kurma. Sebab, dia harus bisa memperhatikan kadar air yang hendak diserap oleh pohon kurma.
"Kalau musim hujan biasanya pohon itu enggak saya kasih air. Tapi kalau enggak musim hujan, biasanya seminggu sekali saya kasih air," paparnya.
"Kalau musim hujan gini tidak ada perawatan khusus, tapi biasanya akan ada jamur di pohon kurma. Jadi biasanya saya semprot insektisida untuk membasmi jamur yang tumbuh di pohon itu," tambah Paryoto.
Ia pun harus rutin menyemberikan cairan pestisida sekali dalam sebulan untuk membasmi hama yang kerap hinggap di pohon kurma.
"Salah satu hama yang paling sulit dikendalikan itu kembang tanduk. Makanya buah kurma juga banyak yang habis kalau tidak ditutupi dengan plastik atau disemprot dengan pestisida. Sebenarnya, hewan itu juga biasa ada di kelapa sawit," jelas Paryoto.
"Kalau soal alam itu kan bisa disiasati. Misalnya, kondisi tanah di tempat saya itukan banyak batunya jadi harus saya keduk (gali) setengah meter, biar pohon itu bisa ditanam dengan baik," lanjut dia.
Kemudian, mengenai suhu udara di Indonesia, pihaknya pun menyebut bahwa hal itu bukan menjadi hambatan yang berarti untuk menjalankan bisnis kebun pohon kurma.
"Pohon kurma itu bisa tumbuh di suhu 7-50 derajat celsius. Jadi kalau masyarakat mau menanam pohon kurma di halaman rumah juga bisa. Asalkan pemberian pupuk maupun zat kimia lainnya diberikan tanpa berlebihan," tandas Paryoto. ( tribunjogja.com/Neti Rukmana)
Terios Tabrak Xenia hingga Terbalik di Sentolo Kulon Progo, Satu Terluka |
![]() |
---|
Mural One Piece di Triharjo Sleman Didatangi Aparat, Lalu Dihapus |
![]() |
---|
Ramalan Shio Besok Jumat 8 Agustus 2025 Shio Macan Shio Naga Shio Babi Shio Ayam |
![]() |
---|
Bupati Klaten Apresiasi Desa Ponggok Jadi Lokasi Studi Banding BNN RI |
![]() |
---|
Transfer Liga Inggris: 10 Rekor Jual Pemain Termahal Liverpool |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.