Berita Kota Yogya Hari Ini

Menyusuri Pesona Kampung Wisata Mural di Suryatmajan Kota Yogyakarta

proses mural yang dilakukan secara bahu-membahu antara warga, mahasiswa KKN dan pegiat seni budaya itu, memoles tembok dengan luasan hampir 2.700 mete

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Pengunjung tengah berpose di salah satu sudut Kampung Suryatmajan yang telah dihiasi mural, Kamis (16/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Geliat seni dan budaya seakan sudah menjadi nafas bagi warga masyarakat di Kota Yogyakarta.

Tidak henti-hentinya, kreativitas muncul untuk mengubah lingkungannya menjadi sebuah daya tarik tersendiri, yang layak dikunjungi wisatawan.

Teranyar, Kampung Wisata Suryatmajan, Danurejan, yang selama ini kondang dengan potensi pertanian di tengah kota, kembali bersolek dengan hiasan mural di penjuru gangnya.

Terang saja, hal tersebut menjadi ikon baru di kawasan yang berjarak tak jauh dari pusat ekonomi Malioboro.

Baca juga: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman Menambah Luas Tanam Bawang Merah

Ketua Kelompok Sadar Wisata Suryatmajan, Andreas Danar, mengatakan, sejak awal memang penduduk di kampungnya begitu antusias menghadirkan warna baru.

Bak gayung bersambut, upaya yang ditempuh itu, memperoleh ganjaran sebagai Desa/Kampung Wisata Binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

"Tentu ini menjadi kebanggaan bagi kami, seluruh warga Suryatmajan, karena sekarang sudah mendapat pengakuan sebagai salah satu kampung wisata di Indonesia," tandasnya, Kamis (16/3/2023).

Dijelaskan, proses mural yang dilakukan secara bahu-membahu antara warga, mahasiswa KKN dan pegiat seni budaya itu, memoles tembok dengan luasan hampir 2.700 meter persegi dan membutuhkan 800 liter cat.

Beragam tema pun diangkat lewat mural, mulai dari kisah perwayangan, flora dan fauna, hingga segala pernak-pernik yang lekat dengan Suryatmajan.

Namun, Andreas mengatakan, keindahan mural di sepanjang gang di Kampung Suryatmajan bukan satu-satunya daya tarik.

Bagaimana tidak, pihaknya juga menyuguhkan paket Onthel Cycling Heritage Tour kepada wisatawan yang ingin bersepeda santai menyusuri Sumbu Filosofi (Panggung Krapyak - Keraton Yogyakarta - Tugu Pal Putih).

"Sembari bersepeda, wisatawan kami ajak mampir menikmati kuliner serba jamur, seperti bakpia jamur, kripik jamur, sate jamur, yang merupakan hasil budidaya warga Suryatmajan," ungkapnya.

Sementara Menparekraf Sandiaga Uno, menuturkan, gebrakan yang dilakukan elemen masyarakat tersebut mampu membuka mata instansinya untuk mengganjar predikat kampung wisata binaan.

Pasalnya, penduduk dapat membuktikan, bahwa kekuatan mural ternyata bisa memberikan perubahan drastis terhadap lingkungan tempat tinggal. 

"Ini sekaligus menjadi upaya kami untuk mendorong daya tarik pengunjung. Jadi, masyarakat desa wisata harus bisa memperindah lingkungan lewat kebersihan, keberlanjutan lingkungan, serta warna-warni yang menarik," urainya, melalui keterangan tertulis. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved