Berita Bantul Hari Ini
Atlet Difabel Bantul yang Langganan Juara Umum Kecewa dengan Bonus yang Kecil
Para atlet difabel ini merasa bonus yang mereka terima jauh di bawah para atlet yang berasal dari KONI Bantul .
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Puluhan atlet difabel di bawah naungan National Paralympic Committee (NPC) Bantul menuntut kesetaraan hak dalam penerimaan bonus.
Pasalnya para atlet ini merasa bonus yang mereka terima jauh di bawah para atlet yang berasal dari KONI Bantul .
Padahal atlet difabel sama-sama mengharumkan nama Bantul, bahkan telah menjadi juara umum tiga kali berturut-turut dalam ajang Pekan Paralimpik Daerah (PEPARDA) DIY.
Para atlet difabel menyampaikan aspirasinya di Pendopo Parasamya II Kompleks Pemkab Bantul Manding seusai pemberian bonus secara simbolis kepada atlet difabel yang berhasil meraih medali dalam ajang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) III DIY 2022 dan Asian Para Games (APG) XI 2022 di Solo. Setelah itu mereka berpindah ke DPRD Bantul untuk mengadu hal yang sama.
Koordinator aksi, Asep Kurniawan yang juga atlet dan pelatih tenis meja mengatakan bahwa para atlet menuntut adanya kesetaraan bonus.
Kali ini sebanyak 62 atlet akan menerima bonus Peparda dengan rincian nominal Rp 6 juta untuk medali emas, Rp 3,5 juta untuk medali perak, Rp 1,5 juta untuk perunggu, serta Rp 500 ribu untuk atlet Peparda yang tidak meraih medali.
Untuk perbandingan, pada agenda PORDA DIY 2022 (atlet non difabel), Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan bonus sebesar Rp 15 juta untuk peraih medali emas, Rp 7,5 juta untuk medali perak, dan Rp 2,5 juta untuk medali perunggu.
“Kita juga pernah audiensi ke Bupati, dan mengatakan tidak bisa memenuhi karena dana digunakan sebagian untuk infrastruktur, tetapi kenapa yang dipotong NPC, sedangkan KONI tidak, kalau adil kan disamakan bonusnya,” ujarnya Kamis (16/3/2023).
Dalam Peparda III DIY 2022 yang lalu, NPC Bantul kembali merebut juara umum untuk ketiga kalinya.
Dalam sepanjang sejarah Peparda, NPC Bantul belum pernah terkalahkan.
Tentu saja ini mengharumkan nama Kabupaten Bantul .
“Kita (KONI dan NPC) sama-sama mewakili Bantul, tapi bonusnya masih jauh dari nominal yang diterima altet KONI dalam Porda kemarin,” katanya.
Jika kondisi ini tidak berubah, maka ditakutkan atlet-atlet NPC dari Bantul akan pindah ke daerah lain.
Menurut Asep, sudah banyak omongan atlet yang memilih keluar dari Bantul dan jika tawaran yang diberikan Pemda lain lebih besar maka tidak menutup kemungkinan atlet Bantul akan keluar.
“Terlalu murah harga atlet NPC alau dihargai segitu, kasihan atlet yang berjuang. Teman-teman pengurus sudah berjuang untuk kaderisasi dari awal tapi hasilnya kayak gini. Padahal Bantul juara umum tiga kali berturut-turut dalam Peparda,” tegasnya.
Dinkop UKM DIY dan Iwapi Bantul Gelar Pameran Produk Disabilitas di Stadion Sultan Agung |
![]() |
---|
Sejumlah Titik di Bantul Longsor Terdampak Hujan Deras |
![]() |
---|
13 Orang Meninggal Karena Laka Air hingga Pekan Kedua Desember 2024, Ini Pesan Polres Bantul |
![]() |
---|
Festival Inspirasi Pendidikan Kabupaten Bantul 2024, Jadi Sarana Peringati PGRI dan HKN |
![]() |
---|
Natal dan Tahun Baru, Stok Kebutuhan LPG 3 Kg di Bantul Disebut Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.