Erupsi Gunung Merapi

917,5 Hektare Lahan Tanaman Cabai di Kabupaten Magelang Terdampak Abu Vulkanik Merapi

Lahan pertanian warga di Kabupaten Magelang tertutupi abu vulkanik erupsi Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) lalu. 

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Penampakan lahan pertanian cabai di Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, yang masih ditutupi abu vulkanik Gunung Merapi, Rabu (15/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sejumlah lahan pertanian warga di Kabupaten Magelang tertutupi abu vulkanik erupsi Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) lalu. 

Dinas pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang mencatat lahan yang terdampak abu Merapi hanya ada di dua kecamatan yakni, Kecamatan Dukun dan Sawangan

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro Kusumaningtiyas, mengatakan lahan pertanian yang paling terdampak yakni tanaman cabai dengan luas mencapai 917,5 hektare.

"Untuk Kecamatan Sawangan luasannya mencapai 625,5 hektare dan Dukun 292 hektare. Dengan rincian, di Kecamatan Sawangan untuk lahan terdampak kategori berat seluas 72,5 hektare, sedang 458 hektar, dan ringan 94,5 hektare. Sedangkan, di Kecamatan Dukun kategori berat 81,5 hektare, sedang 112 hektare, dan ringan 98,5 hektare,"ungkapnya pada Rabu (15/03/2023).

Selain tanaman cabai, kata dia, dampak hujan abu juga mempengaruhi jenis tanaman pertanian yang lain. Seperti, kubis, tomat, buncis, sawi dan kopi.

Rinciannya, lahan kubis yang terdampak seluas 289,3 hektar. Dengan kategori berat seluas 25,8 hektar, sedang 217,5 hektare, dan ringan 44 hektar.

Lahan tomat yang terdampak seluas 102,5 hektar dengan kategori berat 19 hektare, sedang 48 hektare, dan ringan 55 hektar.

Kemudian, tanaman sawi terdampak seluas 308,5 hektare. Dengan kategori berat seluas 46,5 hektare, sedang 199,5 hektare, dan ringan 62,5 hektare.

"Lalu, tanaman buncis seluas 43 hektar hanya di Kecamatan Dukun. Dengan kategori berat 11 hektar, sedang 14 hektar, dan ringan 18 hektare. Dan, kopi seluas 2 hektare di Kecamatan Sawangan dengan kategori ringan,"ucapnya.

Ia menuturkan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah untuk menindaklanjuti dampak abu Gunung Merapi terhadap pertanian warga.

Di antaranya, dengan mendata dan memilah luasan pertanian yang terdampak. Kemudian, berkordinasi dengan PPL dan Pemdes, serta Kementerian Pertanian  dari Dirjen Holtikultura untuk melakukan penanganan.

"Kemudian, bantuan dari BPBD Kabupaten Magelang memberikan mobil tangki apabila diperlukan untuk menyemprot lahan-lahan terkena dampak erupsi Merapi. Dan, rencananya bersama Perhutani dan kelompok tani di Kecamatan Dukun, akan dilakukan gerakan penyemprotan massal seluas 20 hektare tanaman cabai pada Jumat (17/3). Peralatannya menggunakan hand sprayer yang dipunya dinas pertanian sebanyak 40 tangki kemudian swadaya dari masyarkaat. Mudah-mudahan dengan gerakan cepat ini, petani bisa berbudidaya sebagaimana mestinya,"ujarnya.

Di tengah kondisi seperti ini, ia memastikan, kebutuhan pasar akan komoditas sayuran atau tanaman pertanian lainnya tidak terganggu.

Pasalnya, luasan pertanian yang terdampak abu Gunung Merapi hanya sebagian kecil.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved