Erupsi Gunung Merapi

Jip Merapi Tetap Beroperasi Tapi di Radius 5 Kilometer dari Gunung Merapi

Rute perjalanan wisata berkeliling dengan mobil jip itu sedikit diubah atau hanya boleh sampai di radius 5 Kilometer dari Gunung Merapi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Ilustrasi jip wisata bermanuver di Kalikuning Lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Foto diambil 25 Februari 2023. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski Gunung Merapi terus mengalami erupsi hingga Minggu (12/3/2023) siang namun wisata Jip Merapi di Cangkringan, Kabupaten Sleman tetap melayani wisatawan.

Namun rute perjalanan wisata berkeliling dengan mobil jip itu sedikit diubah atau hanya boleh sampai di radius 5 Kilometer dari Gunung Merapi.

Ketua Umum Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri, mengatakan operasional jip wisata merapi sempat tutup sementara pada Sabtu (11/3/2023) dikarenakan adanya Erupsi Gunung Merapi .

Namun pihaknya kini mulai melayani wisatawan yang ingin berkeliling menikmati suasana di Lereng Merapi .

Baca juga: Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Minggu Siang, BPBD Sleman Tutup Sejumlah Obyek Wisata

"Hari ini Minggu (13/3/2023) wisata Jip Merapi sudah buka. Tapi hanya di radius aman saja, yakni 5 Kilometer dari Gunung Merapi ," katanya, Minggu siang.

Dia menjelaskan, situasi di lereng Gunung Merapi khususnya di Kabupaten Sleman cukup aman setelah erupsi kemarin.

Tidak ada hujan abu vulkanik hingga Minggu siang ini.

"Tetapi untuk rute wisata kami ubah. Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, BPBD dan kepolisian ada tiga tempat yang tidak boleh dilalui," jelasnya.

Tiga tempat yang tak boleh dikunjungi wisatawan Jip Merapi pasca erupsi Sabtu kemarin yakni Petilasan Mbah Marijan, Bunker Kaliadem, dan Bukit Klangon.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, PHRI DIY Sebut Okupansi Hotel di Sleman Malah Naik 5 Persen dalam Semalam

"Karena itu masuk ke radius berbahaya. Jadi rute yang boleh dilintasi itu Kalikuning, Batu Alien atau TLWP," ujarnya.

Meski rute yang dilalui berada pada radius aman, namun kewaspadaan tingkat tinggi wajib dimiliki para driver maupun tour guide.

Para tour guide, lanjut Dardiri, dibekali alat komunikasi bilamana terjadi hal yang tak diinginkan.

Selain itu sebelum berangkat berkeliling ke lereng Merapi, wisatawan dibekali upaya-upaya mitigasi.

"Tour guide wajib memberikan informasi kepada wisatawan. Upaya apa saja yang harus dilakukan. Salah satunya tetap tenang jika ada hal tak diinginkan," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved