Erupsi Gunung Merapi

Dampak Abu Vulkanik Gunung Merapi, Sekitar 75 Lahan Warga Desa Krinjing Terancam Gagal Panen

Setidaknya ada sekitar 75 hektar ladang di Desa Krinjing terancam gagal panen karena abu vulkanik Merapi yang menempel pada sayuran. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
Warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang setelah pulang dari memanen sayuran dan cabai di ladang menuju ke tempat pengepul, Minggu (12/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJ.COM, MAGELANG - Gunung Merapi yang berada di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejak Sabtu (11/3/2023).

Akibatnya, sekitar 11 Kecamatan dan 41 Desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terguyur hujan abu vulkanik. 

Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, menjadi satu daerah di Kabupaten Magelang yang paling terdampak muntahan abu vulkanik Gunung Merapi.

Desa tersebut terletak di lereng barat Gunung Merapi sekitar 4,5 kilometer dari puncak dan berada di kawasan rawan bencana (KRB) III. 

Aktivitas erupsi Gunung Merapi itu membuat seluruh wilayah di Desa Krinjing terselimuti abu vulkanik.

Sepanjang mata memandang mulai dari jalan, bangunan dan tanaman warga tampak putih pucat tersamarkan abu.

Kepala Desa Krinjing, Ismail, mengatakan ketebalan abu yang menyelimuti wilayahnya sekira setengah sampai satu centimeter (cm).

Ia menyebut, abu-abu tersebut sangat berdampak pada aktivitas pertanian warga. 

Sebab, setidaknya ada sekitar 75 hektar ladang di Desa Krinjing terancam gagal panen karena abu yang menempel pada sayuran. 

"Lahan yang terdampak itu satu desa kena semua, hampir di atas 50-75 hektar," ucap Ismail saat ditemui Tribunjogja.com, di balai desa setempat, Minggu (12/3/2023). 

Lahan cabai milik warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang terselimuti abu dampak erupsi Gunung Merapi, Minggu (12/3/2023).
Lahan cabai milik warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang terselimuti abu dampak erupsi Gunung Merapi, Minggu (12/3/2023). (Tribun Jogja/ Dewi Rukmini)

Ia mengungkapkan, lahan-lahan itu ditanami aneka sayuran semisal cabai, buncis, kembang kol, sawi cesin, dan centul (sawi sendok atau pok coy). 

Menurutnya, keberadaan abu vulkanik tersebut berpotensi membuat harga sayuran turun, terutama untuk sawi-sawian dan kembang kol. 

"Harga belum tahu tapi pasti turun. Kalau cabai kemungkinan masih bisa tinggi. Akan tetapi selain cabai, seperti kembang kol dan lainnya bisa turun semua. Karena kembang kol kalau terkena abu seperti ini (abu) susah dihilangkan, apalagi centul," ungkapnya.

Ia berpendapat, satu-satunya cara untuk menghilangkan abu-abu itu secara bersih adalah dengan air hujan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved