Erupsi Gunung Merapi

HISTORI Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Sabtu 11 Maret 2023, Guguran Berkali-kali

Simak histori aktivitas Gunung Merapi periode 2 Maret 2023 sampai 11 Maret 2023 pagi sebelum terjadi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang.

|
AGUNG SUPRIYADI / AFP
HISTORI Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Sabtu 11 Maret 2023, Gempa Guguran Berkali-kali. Keterangan Foto: Foto diambil saat Gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanik pada 28 Oktober 2021. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Selain itu, masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Merapi, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu (Tribunjogja/Almurfi Syofyan)

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 7 Maret 2023: Keluarkan 3 Kali Guguran Lava Pijar

8 MARET 2023

Aktivitas Gunung Merapi Rabu (8/3/2023), tercatat landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah, berawan, dan mendung. 

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 16-20°C, kelembaban udara 66-99 persen dan tekanan udara 566-685 mmHg. 

“Secara visual, gunung jelas, hingga kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati,” tutur Agus.

Gempa guguran terjadi sebanyak 12 kali dengan amplitudo 4-7 mm berdurasi 24,5-67,1 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo 4-7 mm, S-ap 0,3-0,5 detik berdurasi 5,3-6,6 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 22 kali dengan amplitudo 7-24 mm, S-P 0,5-1,4 detik berdurasi 8,2-10,5 detik.

Tektonik jauh terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 2-4 mm. s-P 6,4-79,2 detik berdurasi 57,6-63,9 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelas Agus.

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 8 Maret 2023: Gempa Guguran Terjadi Sebanyak 12 Kali 

9 MARET 2023

Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 13 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-19 mm, Durasi: 11,6-186 detik) selama masa pengamatan Kamis (9/3/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.

Sejauh ini, status siaga (Level III) untuk Gunung Merapi pun masih ditetapkan.

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut, cuaca Merapi cenderung cerah dan berawan, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Kemudian, suhu udara berada di kisaran 17,5-20 °C, kelembaban udara 66-97 persen, dan tekanan udara 873,5-917,9 mmHg.

Visual gunung berapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut tampak jelas sepanjang periode pengamatan ini.

Asap kawah bertekanan lemah pun teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah. 

BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya terkini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.

Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini, Kamis 9 Maret 2023: Tercatat Ada 13 Kali Gempa Guguran

11 MARET 2023 (Pagi Pukul 00:00 - 06:00 WIB)

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 meter ke barat daya, Sabtu (11/3/2023).

Hal tersebut didapatkan dari hasil pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.

Berdasarkan pengamatan meteorologi, terpantau cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Suhu udara 13-21°C, kelembaban udara 74-97 persen, dan tekanan udara 567-685 mmHg.

Visual Gunung Merapi jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.

Kegempaan guguran (Jumlah: 10, Amplitudo: 4-9 mm, Durasi: 35.1-121 detik), Vulkanik Dangkal (Jumlah: 1, Amplitudo: 31 mm, Durasi: 10.4 detik), dan Vulkanik Dalam (Jumlah: 20, Amplitudo: 7-23 mm, S-P: 0.6-0.9 detik, Durasi: 8.9-9.9 detik)

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. 

Baca juga: FOTO-FOTO Erupsi Merapi Sabtu 11 Maret 2023 Mulai Awan Panas Hingga Hujan Abu

Baca juga: Kronologi Gunung Merapi Erupsi Berdasarkan Data BPPTKG Yogyakarta

Itulah histori aktivitas Gunung Merapi sebelum mengalami erupsi Sabtu, 11 Maret 2023. (Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved