Dirut BPJS Kesehatan Bicara Tentang Tranformasi Pelayanan Kesehatan

aat memaparkan materi seminar, Ali Ghufron mengatakan pelayanan BPJS saat ini sangat mudah diakses.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Para peserta seminar internasional RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyimak pemaparan pembicara, Kamis (9/3/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Transformasi pelayanan kesehatan menjadi tema inti dalam seminar internasional satu abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan 14 Tahun RS PKU Gamping.

Ketua Milad Satu Abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan 14 Tahun RS PKU Muhammadiyah Gamping, dr Maskur, menyampaikan fokus seminar internasional ini membahas perkembangan kebijakan kesehatan di Indonesia dan Halal lifestyle.

Sebagaimana diketahui pemerintah akan menerapkan kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk pasien BPJS.

Hal ini menjadi perhatian sejumlah rumah sakit dan pemangku kebijakan sebab mau tidak mau peningkatan pelayanan dan fasilitas harus dilakukan.

"Kami sangat bersyukur acara ini dapat digelar dan mendapat dukungan banyak pihak. RS PKU Muhammadiyah akan terus memberikan pelayanan terbaik," katanya, saat memberikan sambutannya, Kamis (9/3/2023).

Acara seminar internasional ini digelar di The Alana Hotel Yogyakarta dengan dihadiri ratusan tamu undangan baik dari pemerintahan, akademisi serta perwakilan rumah sakit.

Seminar ini juga dihadiri secara daring oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

Saat memaparkan materi seminar, Ali Ghufron mengatakan pelayanan BPJS saat ini sangat mudah diakses.


"Sudah tidak perlu lagi fotokopi KTP. Kalau masih ada rumah sakit yang seperti itu, berarti tidak update BPJS saat ini," jelasnya.

Terkait perubahan tarif BPJS Kesehatan, dia menegaskan hal itu tentunya akan menyesuaikan dengan perubahan pelayanan dan manfaat.

"Tarif naik tentunya ada peningkatan manfaat," jelasnya.

Ia juga turut menyinggung peran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dinilai hanya menjadi tempat pencari rujukan.

Menurutnya hal itu lantaran peran Puskesmas masih belum optimal.

"Semesinya Puskesmas menjadi pusat kesehatan masyarakat, dimana fokus pembangunan kesehatan disuatu wilayah, bukan treatment klinik," terang dia.

Ketua panitia Seminar Internasional Dr Med dr Supriyatiningsih, Sp.OG, M.Kes, menambahkan seminar internasional digelar dua hari dimulai Kamis (9/3/2023) sampai dengan Jumat (10/3/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved