Berita Gunungkidul Hari Ini

Dinkes Gunungkidul Andalkan Satgas One Health untuk Tangani Leptospirosis

Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul terus berupaya menekan angka penyebaran penyakit leptospirosis. Apalagi kasus baru masih terus

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul terus berupaya menekan angka penyebaran penyakit leptospirosis.

Apalagi kasus baru masih terus terjadi dan dilaporkan.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan upaya dilakukan salah satunya lewat Satuan Tugas (Satgas) One Health.

Baca juga: Disdik Gunungkidul Beri Pembinaan 1.000 Guru SD dan SMP 

"Saat ini sedang menggalang pembentukan Satgas One Health sampai ke kapanewon," jelas Dewi, Rabu (22/02/2023).

Satgas One Health dibentuk untuk penanganan penyakit zoonosis alias penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.

Leptospirosis adalah salah satunya.

Dewi mengatakan saat ini pembentukan Satgas One Health masih dalam proses sosialisasi.

Setidaknya sudah ada beberapa kapanewon yang membentuk satgas ini.

"Harapan kami satgas ini ada di semua kapanewon," ujarnya.

Menurut data Dinkes Gunungkidul, selama 2022 lalu dilaporkan sebanyak 31 kasus leptospirosis.

4 di antaranya meninggal dunia akibat penyakit yang berasal dari kencing tikus ini.

Kasus baru pun juga dilaporkan pada 2023. Setidaknya di Januari lalu dilaporkan ada 4 orang yang terjangkit Leptospirosis.

"Keempatnya sudah ditangani dan sudah dinyatakan sembuh," kata Dewi.

Baca juga: BMKG DIY: Prospek Cuaca Ekstrem di DI Yogyakarta Selama Tiga Hari Mulai 22-24 Februari 2023

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Agus Hartadi mengatakan Satgas One Health memiliki sejumlah tugas.

Antara lain mengawasi, mencegah, hingga melaporkan kasus zoonosis yang ada di Gunungkidul.

Tujuannya agar dampak dari zoonosis ini bisa diminimalisir.

Satgas One Health di tingkat kabupaten sudah terbentuk sejak 2018. Namun upaya pembentukan di kapanewon tertunda akibat situasi pandemi Covid-19.

"Pembentukannya kami upayakan lagi, didukung dengan Surat Keputusan (SK) yang diperbarui Bupati Gunungkidul," kata Agus. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved