KKB Papua
Polisi dan TNI Evakuasi Warga Kampung Alama ke Timika agar Tidak jadi Korban KKB Papua
Keputusan untuk mengevakuasi warga di kampung Alama ini karena wilayah mereka merupakan jalur perlintasan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Belasan warga Kampung Alama, Nduga, Papua Pegunungan kembali dievakuasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Heli Caracal TNI AU EC-725/HT-7204 menuju Timika.
Keputusan untuk mengevakuasi warga di kampung Alama ini karena wilayah mereka merupakan jalur perlintasan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Aparat kepolisian dan TNI mengevakuasi 18 warga ke Timika pada Senin (20/2/2023) kemarin karena mendapatkan informasi kalau KKB Papua akan melakukan penyanderaan lagi.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman agar tidak menjadi korban kebringasan KKB Papua.
Dikutip dari Kompas.com, Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen Juinta Ontoh Sembiring mengatakan, pascapembakaran Pesawat Susi Air pada 7 Februari lalu, KKB Papua terus melakukan intimidasi kepada masyarakat.
Mereka disebut akan terus melakukan teror kepada masyarakat sehingga aparat keamanan gabungan TNI Polri memilih untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
“Tersiar kabar kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya mulai terpecah menjadi beberapa kelompok dan akan melakukan penyanderaan lagi, sehingga saat ini aparat TNI-Polri mengambil langkah upaya-upaya antisipasi keberadaan masyarakat yang akan disandera oleh KKB,” ujar Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Menurut Sembiring, warga Kampung Alama yang dievakuasi ini terdiri dari 14 orang laki-laki, 2 perempuan dewasa, 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Baca juga: KKB Papua dan Aparat Gabungan TNI Polri Terlibat Kontak Senjata di Ilaga
Sebelumnya, TNI-Polri telah mengamankan Bandara Paro terkait operasi pencarian pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Sembiring mengatakan, Bandara Paro telah diamankan personel Damai Cartenz dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU).
“Personel Damai Cartenz dan Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro. Saat ini situasi di Paro, Nduga, sudah tidak ada masyarakat. Tetapi Bandara sudah diamankan dan bisa digunakan," kata Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Jumat (17/2/2023).
Dalam operasi pencarian pilot Philips, TNI-Polri mengedepankan cara persuasif dengan melibatkan tokoh-tokoh agama.
Terbaru, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya masih menunggu Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge bernegosiasi dengan KKB yang menyandera Philips.
“Ya kita tunggu dulu. Karena dari Bupati minta waktu dia akan nego dulu. Ya sudah kita penuhi permintaan Bupati Nduga," ujar Yudo Margono saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Istri Anggota KKB Diduga Berselingkuh, Suami dan Komplotannya Ngamuk Bakar Bangunan di Puncak Papua |
![]() |
---|
Penjelasan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Soal Video Hoaks yang Disebarkan Oleh KKB Papua |
![]() |
---|
Keluarga Besar Polri Kembali Berduka, Brigpol Ronald M. Enok Gugur Ditembak KKB Papua |
![]() |
---|
KKB Papua Pimpinan Aske Mabel Serang 2 Tukang Kayu, Korban Tewas Ditembak dan Dibacok |
![]() |
---|
Dua Anggota Polri Dibacok OTK di Lanny Jaya Papua, Satu Orang Tewas, Satu Kritis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.