Belasan Desa di Klaten Terdampak Bencana Hidrometeorologi, Kerugian Ditaksir Capai Rp315 Juta

Bencana hidrometeorologi yang menimpa wilayah Klaten pada Kamis-Jumat (16-17/2/2023) mengakibatkan kerusakan materil sekitar Rp 315 juta

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Aparat kepolisian bersama tim tenaga kesehatan saat berkeliling mengecek warga korban banjir di Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jumat (17/2/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mencatat bencana hidrometeorologi yang menimpa wilayah itu pada Kamis-Jumat (16-17/2/2023) mengakibatkan kerusakan materil sekitar Rp315 juta.

Hujan deras dengan durasi yang lama di wilayah itu membuat sebelas desa dari tujuh kecamatan melaporkan adanya banjir, tanah longsor, pohon tumbang hingga jembatan rusak atau putus.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menyampaikan dua jembatan rusak atau putus dari dampak bencana hidrometeorologi yakni di Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari dan di Dukuh Santren, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat.

"Dua jembatan yang rusak atau putus itu menyebabkan kerugian sekitar Rp250 juta," ujarnya, Sabtu (18/2/2023).

Ia menyebut, selain jembatan putus, di Desa Bener itu juga terjadi banjir yang melanda tiga dukuh dengan ketinggian air di atas 1 meter, pada Kamis-Jumat (16-17/2023).

Sebanyak 100 warga sempat mengungsi ke posko darurat di Dukuh Banaran di rumah sekretaris desa setempat.

"Alhamdulillah, mulai Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, banjir yang menggenangi Dukuh Bogor, Tegalrejo dan Kruken sudah surut dan pengungsi kembali ke rumah semua," ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, di Desa Batur, Kecamatan Ceper bagian belakang atau dapur satu rumah warga terdampak longsor yang menyebabkan kerusakan senilai Rp32 juta.

Adapun di Desa Krecek, Kecamatan Delanggu satu pohon trembesi dengan diameter 20 sentimeter tumbang dan beruntung tak ada korban luka atau korban jiwa.

Di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara satu pohon jati tumbang dan menimpa kios seorang warga setempat dan menyebabkan kerugian Rp5 juta.

Sementara itu, di Kecamatan Prambanan terdapat lima desa yang terdampak bencana hidrometeorologi yakni.

Namun paling parah terjadi di Desa Kebondalem Lor yang menyebabkan, rumah pembibitan seluas 150 meter persegi di Dukuh Dengok Rangkah roboh dengan taksiran kerugian Rp15 juta.

Masih di desa itu, pohon sukun yang ada di Jalan Manisrenggo-Prambanan juga tumbang dan tak ada korban, namun akses jalan sempat dialihkan.

Adapun bencana hidrometeorologi di Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes dan Desa Burikan, Kecamatan Cawas menyebabkan pohon jati tumbang dan banjir limpasan setinggi 30 sentimeter.

Bupati Klaten, Sri Mulyani saat mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Bener mengimbau warga Klaten untuk tetap waspada akan bencana hidrometeorologi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved