Perang Rusia Vs Ukraina
Peledakan Nord Stream Punya Konsekuensi Sangat Serius bagi Eropa
Jurnalis Seyemour Hersh muncul di kanal independen Democracy Now!, memperingatkan peledakan Nord Stream punya konsekuensi serius bagi Eropa.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, NEW YORK - Wartawan investigasi Seymour Hersh memperingatkan operasi sabotase pipa Nord Stream yang dilakukan AS memiliki konsekuensi sangat serius bagi Eropa.
Berbicara di kanal independen Democracy Now! yang dipandu jurnalis senior Amy Goodman, Kamis (16/2/2023), Seymour Hersh menyebut keputusan peledakan Nord Stream itu langkah bodoh.
Dalam percakapan selama lebih kurang 40 menit, Seymour Hersh meyakinkan apa yang ditulisnya fakta, dan sudah banyak laporan dia sebelumnya yang kredibel.
Tidak pada tempatnya mempersoalkan sumbernya yang anonim, karena ia memiliki cara memverifikasi data dan keterangan narasumber.
Media-media arus utama AS dan Eropa juga banyak menggunakan sumber-sumber anonimnya di berita-berita sensitif, dan tidak ada yang mempersoalkan.
Baca juga: Petunjuk Baru Peledakan Nord Stream Lengkapi Laporan Seymour Hersh
Baca juga: Politisi Jerman Tuntut Kanselir Olaf Scholz Serius Selidiki Ledakan Nord Stream
Baca juga: Washington Berkelit soal Nord Stream, Minta Jurnalis Tanya ke Denmark

Dalam tulisannya, Hersh menguraikan penghancuran pipa Nord Stream 26 September 2022, dan menemukan AS memainkan peran kunci operasi rahasia di dasar Laut Baltik itu.
"Saya pikir konsekuensi politik bagi kami sangat besar," katanya, seraya menambahkan efek jangka panjang bagi Eropa akan "mengerikan".
Langkah penghancuran itu mungkin memotong anggapan mereka dapat sepenuhnya bergantung pada Amerika, bahkan dalam krisis.
“Saya pikir ini mungkin, dalam pandangan beberapa orang yang melakukannya, salah satu hal terbodoh yang telah dilakukan pemerintah Amerika selama bertahun-tahun, dan kami telah mengalami Trump selama empat tahun,” katanya.
Hersh berpendapat pejabat AS telah lama melihat alternatif energi murah untuk Eropa sebagai ancaman.
Ia mencatat Washington selalu ingin mengisolasi Rusia untuk mencegah penjualan minyak dan gas ke Uni Eropa.
Dia mengatakan pemerintahan Joe Biden khawatir Eropa akan meninggalkan konflik di Ukraina dan merasa perlu menekan sekutu untuk tetap pada jalurnya.
“Apa yang (Biden) lakukan adalah dia berkata, Saya sedang berperang besar dengan Ukraina. Itu tidak terlihat bagus. Saya ingin memastikan saya mendapatkan dukungan Jerman dan Eropa Barat,” lanjut Hersh.
Dia menambahkan Biden tidak ingin Berlin berbalik arah dan membuka kembali jalur Nord Stream, yang telah dikenai sanksi oleh Washington.
“Jadi dia mengambil opsi itu, dan secara efektif memberi tahu mitra Eropanya, Anda kelas dua," kata Hersh yang memenangi Pulitzer Award.
“Saya tahu orang-orang yang membayar listrik lima kali lipat sekarang. Orang membayar tiga atau empat kali lebih banyak untuk bensin. Tidak cukup. Ini sangat mahal," katanya.
Eropa sekarang terpaksa mendapatkan energi dari sumber lain selain Rusia, termasuk dari Amerika Serikat.
“Saya pikir itu akan melemahkan NATO, yang menurut saya selalu sangat tidak berguna,” tambahnya.
Norwegia, sekutu NATO yang terlibat dalam peedakan Nord Stream, juga berusaha memetik keuntungan menggenjot ekspor migas mereka ke Uni Eropa.
Sementara pemerintahan Biden secara vokal membantah laporan Hersh, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebutnya "benar-benar tidak masuk akal".
Hersh tetap berpegang pada sumbernya yang tidak disebutkan namanya, bersikeras informasi yang disampaikan kepadanya akurat.
Dia memberi tahu Ami Goodman dari Democracy Now! dia akan terus melaporkan masalah ini di masa mendatang, dengan mengatakan masih ada hal yang perlu saya tulis.
Di Washington, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland yang juga memiliki peran besar di operasi peledakan Nord Stream memicu reaksi keras Moskow.
Pernyataannya yang menganggap Ukraina tidak akan dianggap aman selama Krimea tidak didemiliterisasi, disebut mempertontonkan keterlibatan AS di perang Ukraina.
“Sekali lagi ini mengkonfirmasi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik di Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova di Moskow, Jumat.
Nuland mengatakan Ukraina tidak akan dianggap aman oleh kolektif barat kecuali Krimea didemiliterisasi minimum.
Washington mendukung Kiev yang menargetkan instalasi militer besar-besaran Rusia di Krimea karena menganggap mereka sebagai target yang sah.
"Dia (Nuland) membiarkan dirinya sendiri serangkaian pernyataan yang mengejutkan dan tidak masuk akal ... Sekali lagi, kita melihat keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik di Ukraina,” lanjutnya.
Menurut Zakharova, AS memasok senjata dalam jumlah besar, memberikan intelijen, dan berpartisipasi secara terang-terangan dalam perencanaan operasi tempur," kata Zakharova.
Sementara enurut Zakharova, AS sesungguhnya memiliki banyak masalah internal yang harus diatasi selain urusan Ukraina.
"Saya ingin memberikan nasihat kepada Victoria Nuland - jaga balon putih dan UFO yang terbang di atas wilayah AS. Seperti yang bisa kita lihat, Anda tidak terlalu berhasil menangani objek tak dikenal ini dengan cepat dan efisien,” sindirnya.
"Orang-orang Anda diejek, sementara Anda memimpikan kekalahan Rusia dan sekarang bahkan mendesak Kiev untuk menyerang Krimea. Anda memiliki banyak hal yang harus dilakukan di rumah," kata Zakharova.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)
Putin : Penyabot Ukraina Serang Warga Sipil di Bryanks Rusia |
![]() |
---|
Petempur PMC Wagner Kibarkan Bendera di Jantung Kota Bakhmut |
![]() |
---|
Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia |
![]() |
---|
Pasukan Ukraina Bakal Segera Mundur dari Artemovsk/Bakhmut |
![]() |
---|
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.