Perang Rusia Vs Ukraina

Rudal Jelajah Kallibr Rusia Hantam Berbagai Target Kelistrikan di Ukraina

Rusia menggelar serangan rudal dan pesawat nirawak ke target kelistrikan di Ukraina pada Jumat (10/2/2023) pagi waktu setempat.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Kementerian Pertahanan Federasi Rusia via TASS
Fregat Admiral Gorshkov bernomor lambung 454 menembakkan rudal jelajah hipersonik Tsirkon atan Zircon 1.000 km dari Laut Barents ke sasaran laut di Laut Putih. 

TRIBUNJOGJA.COM, KIEV - Pejabat dan media Ukraina melaporkan serangkaian serangan pesawat tak berawak dan rudal jelajah Rusia yang menargetkan infrastruktur penting negara itu.

Beberapa rentetan ledakan dilaporkan menyebabkan pemadaman listrik dan mengganggu layanan kereta api.

Serangan terjadi Jumat (10/2/2023) pagi waktu Kiev. Peringatan serangan udara telah diaktifkan di seluruh negeri.

Komando Angkatan Udara Ukraina mengklaim mereka mencegat lima drone kamikaze dan lima rudal Kalibr yang diluncurkan dari laut.

Jenderal Valery Zaluzhny, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, mengklaim dua rudal Kalibr yang ditembakkan dari Laut Hitam telah melintasi wilayah udara Rumania dan Moldova.

Baca juga: Ditembakan Dari Laut, Rudal Jelajah Kalibr Rusia Hancurkan Penyimpanan Bahan Bakar Militer Ukraina

Baca juga: Rudal Jelajah Kalibr Hancurkan Gudang Ukraina yang Tampung Bantuan Persenjataan dari AS dan Eropa

Kementerian Pertahanan Moldova melaporkan mendeteksi rudal yang terbang di atas wilayahnya menuju Ukraina.

Mereka mengutuk pelanggaran tersebut, tetapi tidak akan langsung menyalahkan Rusia. Kemenlu Moldova mengaitkan tindakan itu dengan Moskow dan akan segera memanggil Dubes Rusia.

Kementerian Pertahanan Moldova mengatakan sebuah rudal telah memasuki wilayah udara Moldova di dekat kota Mocra di wilayah Transnistria yang memisahkan diri.

Waktu dugaan pelanggaran bertepatan dengan yang dilaporkan Zaluzhny. Kementerian itu mengatakan proyektil tersebut melintas kembali ke Ukraina melalui kota Cosauti di distrik Soroca.

Cosauti terletak sekitar 120 kilometer dari titik pertemuan perbatasan Ukraina, Moldova, dan Rumania.

Kementerian Pertahanan Rusia sejauh ini belum mengomentari serangan tersebut.

Ukrenergo, operator energi Ukraina, menyatakan beberapa pusat listrik bertegangan tinggi di seluruh negeri telah terkena dampaknya.

Pemadaman darurat sedang diterapkan untuk mencegah kemungkinan kerusakan pada jaringan listrik karena kelebihan beban.

Operator kereta api Ukrzaliznytsia mengatakan pemadaman listrik telah memaksa beberapa kereta ditunda, dengan beberapa lokomotif listrik diganti dengan mesin diesel cadangan.

Pemkot Kiev melaporkan sistem pertahanan udara telah bekerja, dan mendesak orang untuk tinggal di tempat perlindungan.

Menurut Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko, puing-puing rudal merusak sebuah mobil dan atap sebuah gedung.

Kepala Wilayah Kharkov, Igor Terekhov, beberapa serangan menghantam objek industri dan infrastruktur.

Dia memperingatkan bahwa warga mungkin mengalami pemadaman listrik dan kekurangan air.

Sejak Oktober tahun lalu, militer Rusia telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina, yang dianggap penting untuk kemampuan militer negara itu.

Moskow meningkatkan tekanan setelah menuduh Kiev menggunakan taktik teroris dan menargetkan infrastruktur Rusia, termasuk Jembatan Krimea.

Penyelidik Rusia mengatakan intelijen militer Ukraina telah mendalangi serangan bom di penyeberangan strategis itu.

Meski disebut Jenderal Zalushny, otoritas Rumania menepis klaim Kiev. Pemerintah Bukares mengatakan tidak ada pelanggaran wilayah udara di Rumania.

Kementerian Pertahanan Rumania menjelaskan, pelacakan mereka menunjukkan rudal diluncurkan dari kapal perang Rusia yang berlayar di dekat Krimea.

Rudal itu melewati Ukraina, Moldova, dan kembali lagi masuk Ukraina. Bagian lintasan yang paling dekat dengan perbatasan Rumania kira-kira berjarak 35 kilometer.

Militer Rumania secara singkat mengalihkan dua MiG-21 dari misi patroli udara NATO untuk mengawasi kejadian itu.

Pada pertengahan November, pejabat senior di Kiev menuduh Rusia sengaja menyerang wilayah Polandia selama serangan rudal terhadap sasaran di Ukraina.

Dua warga sipil tewas di desa perbatasan selama insiden itu. Presiden Vladimir Zelensky mendesak "tindakan kolektif" terhadap Rusia.

Insiden ini terjadi di tengah-tengah KTT G20 di Nusa Dua Bali. Presiden AS Joe Biden langsung menggelar rapat darurat pemimpin negara NATO yang ada di Bali.

Biden kemudian mengatakan, rudal itu sepertinya bukan diluncurkan Rusia. Ia tidak menyebut lebih lanjut peran Ukraina.

Warsawa kemudian mengatakan proyektil itu kemungkinan besar adalah pencegat anti-pesawat Ukraina.

Ukraina menggandakan tuduhan itu, meskipun Zelensky kemudian mengatakan dia tidak 100 persen  yakin milik siapa roket itu.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved