Berita Sleman Hari Ini

KISAH Tri Tukijo Petugas BPBD Sleman Evakuasi Sarang Tawon, Pernah Disengat Hingga Nyaris Pingsan 

Pada tahun 2021, Tri Tukijo, staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman menerima laporan dari warga Sukoharjo, Ngaglik, yang meminta

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Tri Tukijo, Staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD kabupaten Sleman saat melakukan evakuasi sarang tawon di rumah warga. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pada tahun 2021, Tri Tukijo, staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman menerima laporan dari warga Sukoharjo, Ngaglik, yang meminta petugas melakukan evakuasi sarang tawon di rumahnya.

Meski, evakuasi sarang tawon sebenarnya bukan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BPBD, namun di tengah kesibukan tanggap darurat lahar hujan Merapi, Ia tetap menindaklanjuti laporan tersebut. Ia datang meluangkan waktu melakukan evakuasi

Saat evakuasi itu, Ia berfikir kayu yang menjadi tumpuan untuk mengambil sarang tawon di rumah itu masih kuat.

Baca juga: Polemik Alumni LPDP Tak Pulang ke Indonesia, DPR RI: Butuh Roadmap Kebijakan yang Jelas

Ternyata sudah rapuh. Ketika diinjak, kayu patah dan menimbulkan getaran sehingga tawon yang berada di dalam sarang langsung berhamburan keluar semua. 

"Saya diserang 13 tawon, rasanya ngleyang-ngleyang arep (mau) semaput. Serangan tawon di bagian kepala ada 3, yang lain bagian badan, waktu itu saya enggak pakai APD (alat pelindung diri)," kenang dia, saat bercerita kepada Tribun Jogja, Selasa (7/2/2023). 

Beruntung, Tri tidak pingsan. Meskipun, badannya langsung terasa panas dingin. Ia mengobatinya dengan mengonsumsi antibiotik. Meski ada insiden itu, tugas evakuasi sarang tawon di Sukoharjo, Ngaglik berhasil diselesaikan dengan baik. 

"Saya cuman minum antibiotik dan tidak apa-apa. Besok paginya bisa kerja lagi," kata dia. 

Pengalaman itu menjadi pembelajaran. Tri sekarang lebih berhati-hati. Saat mengevakuasi sarang tawon, Ia sekarang menggunakan jaket khusus untuk melindungi diri dari serangan tawon.

Jaket tersebut dilengkapi dengan penutup wajah, dan sarung tangan. Kegemaran mengevakuasi sarang tawon ini membuat nama Tri cukup populer di Kabupaten Sleman sebagai 'penjinak' tawon.

Ia sendiri sangat hafal jenis tawon berdasarkan sarangnya. Ada sarang tawon yang berlubang satu.

Itu tawon biasa yang sebenarnya bisa ditangani sendiri. Sedangkan sarang tawon Vespa rata-rata lubangnya lebih dari satu. Di awal tahun 2023 ini, sudah ada puluhan sarang yang dievakuasi. 

"Seminggu ini di bulan Febuari sudah ada 3 (permintaan evakuasi). Bulan Januari kemarin ada 20an. Banyak sekali. Belum saya cateti," tuturnya. 

Belakangan ini laporan warga yang meminta evakuasi sarang tawon di rumah jumlahnya meningkat. Menurut Tri, hal ini disebabkan beragam faktor. Tetapi kemungkinan karena warga mendengar berita kejadian di Cangkringan belum lama ini. Di mana seorang warga meninggal dunia setelah diserang tawon Vespa affinis. Korban diserang tawon ketika hendak memperbaiki talang air di rumahnya. 

Hal itu lah yang kemudian banyak warga akhirnya lapor ke BPBD Sleman ketika di rumahnya terdapat sarang tawon

"Saya tidak tahu kok lapornya ke BPBD. Jujur saja ini bukan tupoksi kami. Tapi saya memang hobi (evakuasi sarang tawon)," kata Tri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved