Produksi Beras Rojolele Srinar Srinuk Klaten yang Dipuji Ganjar Pranowo Capai 5.815 Ton Tahun 2022

Areal luas tanam dari beras Rojolele Srinar Srinuk itu di Kabupaten Klaten tahun 2022 mencapai 894 hektare.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Bupati Klaten, Sri Mulyani saat panen raya Rojolele Srinar dan Srinuk di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Kamis (31/3/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Produksi beras unggulan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yakni varietas Rojolele Srinar Srinuk sepanjang tahun 2022 mencapai 5.815 ton.

Adapun areal luas tanam dari beras Rojolele Srinar Srinuk itu di Kabupaten Klaten tahun 2022 mencapai 894 hektare.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan mengatakan untuk kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintahan Kabupaten Klaten sebenarnya cukup dengan luas tanam sekitar 300 hektare.

"Ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan ASN, kalau kebutuhan ASN saja sebenarnya, luas tanam sekitar 300 hektare saja sudah cukup. Namun ini untuk dijual juga ke pasaran umum seperti Jogja, Semarang hingga Jakarta," ujarnya saat TribunJogja.com temui di Pemkab Klaten, Rabu (1/2/2023).

Ia mengatakan, agar beras unggulan Klaten itu semakin bagus kualitasnya, pihaknya telah melaksanakan sejumlah kajian-kajian dalam beberapa waktu terakhir.

"Kita ke depan akan tetap kembangkan. Ini sudah dilakukan lagi kajian tahun 2022 secara sederhana untuk mempertahankan kualitas," imbuhnya.

Adapun hasil kajian dari budidaya beras Rojolele Srinar Srinuk dilakukan dengan teknik kimia full, semi organik dan organik.

Berdasarkan beberapa kali ujicoba, ternyata kualitas Rojolele Srinar Srinuk itu bagus pada sistem semi organik.

"Jadi, kami dari dinas akan memperbaiki struktur tanah, mulai tahun 2023 kita optimalkan pupuk organik," imbuh dia.

Ia mengatakan, beras Rojolele Srinar Srinuk itu dalam satu hektare bisa panen beras sebanyak  7,4 hingga 8 ton. Namun untuk potensi maksimal bisa mencapai 9,2 ton per hektare.

Luas tanam beras itu, kata Widiyanti sudah tersebar dibeberapa wilayah seperti Delanggu, Polanharjo, Juwiring hingga Manisrenggo.

"Kalau harga jual beras Rojolele Srinar dan Srinuk berkisar Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memuji kinerja Bupati Klaten, Sri Mulyani terkait terobosan dan inovasi dalam pengembangan beras varietas Rojolele Srinar dan Srinuk.

Hal itu, disampaikan Ganjar Pranowo di depan Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri di sela-sela pelantikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), Senin (30/1/2023).

Beras yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bersama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) itu, diakui Ganjar sebagai sebuah terobosan dan inovasi yang layak dicontoh oleh daerah lain di Jawa Tengah.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved