Berita Purworejo

Lantaran Sakit Hati Difitnah Makan Uang Setoran, Badut Jalanan Bacok Teman Seprofesi

Seorang pria asal Jakarta berinisial TS (35) terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi akibat tindakan penganiayaan. Pria yang berprofesi sebagai

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
TS (35), pria asal Jakarta yang tega bacok rekan seprofesi lantaran sakit hati difitnah makan uang titipan yang harus disetor ke tempat sewa kostum badut, Rabu (1/2/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Seorang pria asal Jakarta berinisial TS (35) terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi akibat tindakan penganiayaan.

Pria yang berprofesi sebagai badut jalanan itu tega membacok rekan seprofesi lantaran tersulut emosi dan dendam. 

Kejadian pembacokan itu tersangka lakukan di rumah korban, HS (35), di Desa Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu (28/01/2023) lalu. 

Baca juga: Pemkab Klaten Bakal Berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah Atasi Jalan Rusak di Rawa Jombor

Akibat perbuatannya, korban mengalami luka sayatan di bagian lengan kanan atas sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Khusen Martono, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa tersangka melakukan tindakan itu, karena tak terima dituduh mengambil uang setoran sewa kostum badut oleh korban. 

"Jadi kronologinya berawal dari informasi bahwa TS diduga mengambil uang setoran sewa kostum badut sebesar Rp80 ribu. Tersangka tidak terima dan mendatangi rumah korban untuk melakukan penganiayaan," jelasnya, saat dikonfirmasi Rabu (1/2/2023). 

Ia menambahkan, aksi tersangka itu dilakukan secara sengaja.

Sebab sebelum mendatangi rumah korban, tersangka menyempatkan diri membeli senjata tajam jenis golok di salah satu Pasar di Kabupaten Purworejo seharga Rp50 ribu. 

"Sempat ada cek-cok karena pelaku marah-marah kepada korban sebelum melakukan pembacokan. Kemudian, tersangka melarikan diri tetapi diteriaki oleh korban hingga akhirnya diamankan warga sekitar," ucapnya.

Menurut Khusen, saat kejadian, tersangka diantar oleh pemilik sewa kostum badut berinisial R.

Namun, setelah kejadian R berhasil kabur dan hingga kini belum tertangkap. 

Atas tindakan nekatnya, polisi menyangkakan TS dengan Pasal 351 ayat 1 KUHP dan Pasal 2 ayat 1 UU darurat No 12 Tahun 1951 karena tanpa hak menguasai, membawa, dan mempergunakan senjata tajam dalam aksi tersebut. 

Selain itu, saat pengeledahan rumah indekos tersangka seusai penangkapan, polisi juga menemukan 6 butir obat yang diduga mengandung zat psikotropika. Terkait penemuan barang bukti tersebut, penanganan kasus juga dilakukan oleh Satres Narkoba Polres Purworejo.

Sementara itu, tersangka TS mengaku sakit hati kepada korban karena difitnah.

Tanpa berpikir dua kali, ia pun merencanakan tindakan brutal tersebut.

"Sistem kerja saya kan setoran sewa badut Rp30 ribu sama bos inisial R. Terus saya difitnah memakan uang titipan setoran tersebut. Saya merasa sakit hati lantas dendam dan langsung bacok," katanya.

Meski demikian, TS mengaku menyesal telah bertindak nekat tanpa pikir panjang hingga ditahan oleh jajaran satreskrim Polres Purworejo. 

Baca juga: Pemkab Klaten Bakal Berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah Atasi Jalan Rusak di Rawa Jombor

Lebih lanjut, TS menyebut dirinya sering mangkal di perempatan Monumen Jenderal Ahmad Yani dan perempatan Koplak, Kelurahan Panggenjurutengah. 

Ia juga mengaku sudah menekuni profesi badut jalanan sejak 2 tahun lalu.

Awalnya, ia beroprasi di daerah Cirebon sebelum datang ke Kabupaten Purworejo

"Satu hari bisa dapat Rp100 ribu sampai Rp150 ribu dan setorannya Rp30 ribu per hari," ungkapnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved