Gedung Griya Cipta dan Rekayasa Jadi Bagian Ekosistem Industri
PT Mega Andalan Kalasan (MAK) meresmikan gedung Griya Cipta dan Rekayasa. Gedung yang berada dalam kawasan Mega Andalan Teknopark tersebut menjadi
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PT Mega Andalan Kalasan (MAK) meresmikan gedung Griya Cipta dan Rekayasa.
Gedung yang berada dalam kawasan Mega Andalan Teknopark tersebut menjadi bagian dari ekosistem industri.
CEO sekaligus founder PT Mega Andalan Kalasan, Boentoro mengatakan ekosistem industri sangat penting dalam pengembangan industri.
Pasalnya ekosistem berperan dalam menjaga kualitas produk.
Baca juga: Sebanyak 135 PPS di Kota Yogyakarta Resmi Dilantik
"Misalnya untuk membuat satu tempat tidur rumah sakit, membutuhkan banyak sekali komponen. Kalau tidak didukung ekosistem industri, ya industri sulit berkembang," katanya, Selasa (24/01/2023).
Gedung seluas 1,5 hektare tersebut mencakup show room atau ruang pamer untuk memajang alat kesehatan yang telah diproduksi oleh PT MAK.
Dilengkapi pula dengan ruang Direktorat Research and Development, sebagai ruang kerja engineer merancang produk baru.
Ditambah lagi dengan Bengkel Engineering yang digunakan untuk pembuatan prototipe produk.
Juga Laboratorium Pengujian yang terakreditasi KAN untuk menguji setiap produk yang dihasilkan agar sesui dengan standar internasional yang berlaku.
Baca juga: Rekap 6 Pemain Baru PSS Sleman di Bursa Transfer Paruh Musim, Ini Harapan Seto Nurdiyantoro
"Kualitas menjadi salah satu yang kita jaga terus sehingga bisa ekspor ke Jepang, Australia, dan New Zealand. Itu negara yang cukup strict (ketat) untuk kualitas. Ini membuktikan kalau kualitas produk kami diterima baik, harga juga kompetitif," lanjutnya.
Boentoro mengungkapkan tahun 2022, PT MAK berhasil ekspor tempat tidur senilai USD 7 juta.
"Tiap minggu itu kami kirim (ekspor) ke Jepang itu 4-6 kontainer per minggu, kalau ke Australia dan New Zealand ya minimal 2 kontainer per minggu. Pasar ini yang selalu kami jaga, sehingga kami bisa terus meningkat kualias dan produktivitas," ujarnya. (maw)
Batu Raksasa Jatuh dari Atas Bukit di Srimulyo Bantul, Tutup Akses Jalan Kawasan Industri Piyungan |
![]() |
---|
Warga Bantul Sulap Batok Kelapa Jadi Craft, Penjualan Tembus ke Jamaika, Prancis, dan Turki |
![]() |
---|
Ekspor Pertanian Sleman Tembus Rp1,135 Miliar, Wamentan Minta Generasi Muda Tak Gengsi Bertani |
![]() |
---|
Profesionalisme Industri Wellnes Dibutuhkan di Tengah Maraknya Masalah Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Tarif Trump Berlaku, Buyer AS Minta Diskon Besar ke Pengusaha Kerajinan di DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.