Politik Global
Menhan Jerman Rontok Ditekan Publik, Akhirnya Minta Diberhentikan
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht meminta diberhentikan Kanselir Jerman menyusul ketidapercayaan publik Jerman atas kepemimpinannya.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wolfgang Buechner, juru bicara Kanselir Jerman, bagaimanapun, meyakinkan minggu kepercayaan Scholz pada Lambrecht tidak tergoyahkan dan menentangnya untuk meninggalkan posisinya.
Kembali pada November, jajak pendapat Washington Post mengungkapkan keengganan budaya Jerman yang mendalam terhadap intervensi militer di Ukraina.
Surat kabar itu menganggap Rusia - dalam usahanya untuk menggunakan energi sebagai senjata - telah mengurangi pasokan gas ke Eropa.
Akibatnya, harga telah melonjak hingga sepuluh kali lipat dari level sebelumnya dan persediaan hampir habis.
Surat kabar tersebut menyimpulkan dari jajak pendapat harga energi bukanlah isu utama.
Ternyata, seperti yang ditemukan oleh jajak pendapat lain, bahwa meskipun Jerman mendukung Ukraina dalam perang, mereka percaya Jerman telah berbuat cukup.
Sebuah laporan rahasia yang disiapkan oleh Kementerian Pertahanan Jerman dan diserahkan kepada Komite Pertahanan di Bundestag mengungkapkan militer negara tersebut menderita kekurangan senjata, peralatan, dan operasi.
Laporan itu mengatakan militer Jerman hanya dapat menjalankan tugas NATO-nya secara memadai hanya dalam lingkup tertentu.
Mereka menghadapi kesulitan yang ekstrem dalam memenuhi komitmennya terhadap aliansi militer tersebut.(Tribunjogja.com/AlMayadeen/Sputnik/xna)
doktrin militer jerman
jerman krisis energi
perang ukraina
Christine Lambrecht
Menhan Jerman Christine Lambrecht
Profil Bola Tinubu, Akuntan Lulusan AS, Pernah Jadi Keuangan di ExxonMobil Nigeria |
![]() |
---|
Politikus Senior Bola Tinubu Terpilih Jadi Presiden Nigeria |
![]() |
---|
China Kecam AS soal Asal Usul Virus Corona, Penyelidikan FBI Sudah Dipolitisasi |
![]() |
---|
Sergey Lavrov : Pendaftar BRICS Mencapai 20 Negara di Asia dan Afrika |
![]() |
---|
China Kecam Mentalitas Perang Dingin, Hegemonisme, dan Unilateralisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.