Selama Tahun 2022, Damkarmat Bantul Tangani 385 Operasi Tangkap Tawon
Banyaknya OTT tersebut menurutnya lantaran masih banyaknya perkebunan dan hutan di Bantul dan membuat tawon untuk bersarang
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat selama 2022 kemarin telah melakukan operasi tangkap tawon (OTT) sebanyak 385 titik.
Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan bahwa pihaknya tak hanya melakukan penanganan bencana alam dan pemadam kebakaran, namun juga animal rescue termasuk OTT.
Dijelaskannya, jumlah OTT di tahun 2022 meningkat dibandingkan tahun 2021 sebanyak 368 titik.
Banyaknya OTT tersebut menurutnya lantaran masih banyaknya perkebunan dan hutan di Bantul dan membuat tawon untuk bersarang, baik di rumah warga maupun di pohon-pohon di sekitar kawasan tersebut.
Ia menilai, jika jauh dari pemukiman dan tidak membahayakan warga, maka sarang tawon akan dibiarkan.
Selama ini, yang ditangani damkarmat adalah sarang tawon yang berpotensi membahyakan warga, terlebih jenis tawon vespa.
“Kalau tersengat banyak tawon bisa membuat manusia pingsan. Terakhir kita tangani itu di Kapanewon Dlingo ada warga tersengat tawon langsung dievakuasi ke rumah sakit,” ujarnya Kamis (12/1/2023).
Irawan mengungkapkan, sselama ini penanganan tawon berdasarkan laporan dari masyarakat.
Untuk evakuasi tawon, rata-rata dilakukan pada malam hari demi keamanan bagi petugas Damkarmat maupun warga.
Selain itu penanganan sarang tawon di malam hari karena tawon sensitif terhadap cahaya sehingga lebih mudah untuk memusnahkannya dengan cara dibakar.
“Kami juga pernah melakukan penanganan siang hari, namun harus dengan alat perlindungan diri yang lengkap. Karena kalau tidak, bisa membahayakan petugas dan warga,” imbuhnya.
Irawan menjelaskan, dari 92 personel Damkarmat yang tersebar di tujuh pos pemadam kebakaran, hampir semua telah dibekali kemampuan penanganan atau operasi tangkap tawon.
Dan di tahun 2023 ini, ada rencana peremajaan alat pelindung diri karena laporan bahaya tawon paling banyak.
Apalagi di awal tahun ini pihaknya masih banyak menerima laporan warga untuk membantu mengatasi tawon.
“Selama awal tahun ini sampai 11 Januari sudah ada 35 titik penanganan sarang tawon,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan, bagi masyarakat yang akan minta bantuan evakuasi tawon atau satwa lainnya bisa langsung menghubungi 0274.6462100 atau call center 122 bebas biaya.
“Semua laporan yang masuk akan kami tindak lanjuti,” pungkasnya.(*)
Rumah Warga di Kalikebo Klaten Habis Dilalap Si Jago Merah, Penyebab Belum Diketahui |
![]() |
---|
Batu Raksasa Jatuh dari Atas Bukit di Srimulyo Bantul, Tutup Akses Jalan Kawasan Industri Piyungan |
![]() |
---|
Dampak Hujan Lebat dan Angin Kencang: Ada 21 Kejadian Bencana di Bantul, Kerugian Capai Rp152 Juta |
![]() |
---|
Damkar Klaten Tangani Dua Kejadian Kebakaran Akibat Kebocoran Regulator Gas LPG dalam Sehari |
![]() |
---|
Gedung UPK Kantor Kecamatan Delanggu Klaten Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.