Klub Sepatu Roda Nine Speed Gali Potensi Atlet Muda Bantul dan Raih Banyak Prestasi

Selama enam tahun ini klub sepatu roda yang biasa berlatih di Stadion Sultan Agung (SSA) ini meraih banyak pencapaian.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Santo Ari
Atlet sepatu roda dari Nine Speed berlatih di komplek Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul memiliki banyak atlet sepatu roda yang berpotensi.

Anak-anak muda tersebut berlatih mengembangkan diri di klub sepatu roda Nine Speed dan telah banyak menorehkan prestasi di banyak kejuaran, baik daerah maupun berskala nasional.

Sekretaris Nine Speed, Nur Anita Meikhawati, menyampaikan sejak berdiri 2017 silam, dan saat ini memiliki 25 atlet speed dan 25 atlet standard.

Selama enam tahun ini klub sepatu roda yang biasa berlatih di Stadion Sultan Agung (SSA) ini meraih banyak pencapaian.

“Terakhir di tahun 2022 kemarin, atlet kami mengikuti  delapan kejuaraan baik nasional maupun daerah. Dan atlet speed kami bisa meraih 40 emas, 55 perak dan 37 medali perunggu,” ujarnya.  

Delapan kejuaran itu seperti Piala Patriot di Bekasi, Piala Bupati Lumajang, Piala Bupati Bantul termasuk Pekan Olahraga Daerah (Porda), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan terakhir mewakili DIY mengirimkan 11 atlet dalam Piala Ibu Negara.  
 
“Dan kami menjadi juara umum dalam Kejurda yang diikuti semua klub sepatu roda di DIY. Dengan perolehan total ada 36 medali yakni 18 medali emas, 12 perak, dan 6 perunggu. Alhamdulilah Nine Speed bisa mempertahankan predikat juara umum selama dua tahun di tahun 2021 dan 2022,” ungkapnya.  
 
Menurutnya, potensi anak muda di Bantul untuk menjadi altet sepatu roda cukup besar.

Dan dirinya optimis ke depan akan semakin banyak prestasi di kejuaran-kejuaran tingkat nasional.  

Namun demikian, ia juga berharap akan ada dukungan dari pemerintah kabupaten, terutama untuk melakukan revitalisasi lintasan sepatu roda di SSA. Sehingga skill para atlet akan semakin terasah.

“Utuk sarana kalau dibilang cukup tidak cukup ,ya relatif. Kalau persyaratan trek sepatu roda nasional, SSA ini sudah memenuhi untuk ukuran dan spesifikasinya. Tapi memang perlu revitaslisasi dan perbaikan,” ucapnya.  

Owner sekaligus pendiri Nine Speed, Phatoni yakin klubnya  tetap akan bertahan dan terus menorehkan prestasi di tengah keterbatasan. Terlebih, selama ini banyak orang tua dari para atlet yang terus mendukung anaknya dan
 
“Dengan kerja keras pengurus dan pelatih kami yakin Nine Speed bisa tetap bersaing di tingkat nasional," terangnya.

Ia pun optimis Nine Speed kedepannya akan terus berkembang dan terus melahirkan atlet-atlet sepatu roda asal Bantul yang berprestasi. Karena hal tersebut merupakan misi dari klub tersebut semenjak dibentuk enam tahun lalu.

“Harapan ke depan, prestasi kami akan lebih ditingkatkan bahkan kalau bisa internasional,” ucapnya.

Salah satu atlet Nine Speed, Muhammad Alfarisi (15), mengatakan bahwa sepatu roda adalah olahraga yang membuat dia berkembang dan memiliki banyak keluarga baru. Ia sendiri telah menekuni olahraga ini sejak kelas 1 SD dan saat ini ia berada di kelas 1 SMK.

“Awalnya dulu saat kelas 1 SD saya minta mainan ke orang tua, tapi dibelikan sepatu roda dan keterusan sampai sekarang,” ucapnya.

“Melalui sepatu roda saya jadi punya banyak teman baru, dan kalau lagi capek belajar bisa latihan,”  imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa orangtuanya sangat mendukung dirinya untuk menjadi atlet sepatu roda. Hingga akhirnya dalam kejurda kemarin, ia berhasil meraih medali perak dan perunggu.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved