Pemkot Yogyakarta Gandeng 69 Faskes Gulirkan Layanan Program KB Gratis

Fasilitasi tersebut didukung penuh oleh Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang diinisasi oleh BKKBN

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta berupaya menggenjot kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) di wilayahnya melalui layanan gratis di 69 fasilitas kesehatan (faskes).

Fasilitasi tersebut didukung penuh oleh Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang diinisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kepala Bidang KB dan Pembangunan Keluarga, Dinas P3AP2KB Kota Yogyakarta, Herristanti, menandaskan layanan KB dari BOKB itu dapat diakses di 69 faskes secara gratis.

Termasuk, dana fasilitasi yang berasal dari APBD Kota Yogyakarta untuk pemulihan bagi istri sebesar Rp700 ribu dan dana pengganti biaya hidup bagi suami senilai Rp300 ribu. 

"Untuk layanan KB bisa diakses secara reguler dari kepesertaan JKN, sementara dari Pemkot layanannya menggunakan BOKB yang bisa diakses secara gratis juga, diutamakan warga yang ber-KTP dan domisili di Kota Yogya, tapi tak menutup kemungkinan dari luar Kota," urainya, Selasa (10/1/2023).

"Kami sudah kerja sama dengan 69 faskes, baik itu Puskesmas, RSUD, RS Swasta, maupun Klinik. Namun, memang tidak setiap faskes mempunyai semua jenis metode KB. Jadi, masyarakat bisa pilih faskes sesuai jenis yang diambil," tambahnya.

Untuk layanan KB dari BOKB ini, ungkap Herristanti, program yang bisa diakses adalah program pelayanan KB dengan metode KB Jangka Panjang, atau MKJP.

Sehingga, sasarannya adalah untuk Pasangan Usia Subur (PUS) yang sudah memiliki anak dan merasa mantap dengan jumlah anak yang dimiliki.

"MKJP ini juga mencakup Kontrasepsi Mantap atau Kontap dengan metode sterilisasi MOW atau tubektomi pada wanita, dan MOP atau vasektomi pada pria. Jadi, untuk PUS yang sudah mantap untuk tidak menambah jumlah anak, ini sangat disarankan, ya, dan bisa ikut berperan mengontrol laju pertumbuhan penduduk di Kota Yogya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved