PM Netanyahu : Israel Takkan Tunduk pada Tuntutan Pihak Manapun

PM Israel Benyamin Netanyahu merevisi kebijakan luar negeri negaranya, mementingkan urusan domestik dan takkan tunduk pada tuntutan pihak manapun.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
independent.co.uk
PM Israel Benyamin Netanyahu 

TRIBUNJOGJA.COM, YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan Israel tidak akan tunduk lagi pada tuntutan internasional.

Israel menurutnya sekarang akan membela kepentingan domestiknya. Netanyahu menyebutkan kebijakan itu merevisi kebijakan luar negeri sebelumnya.

Langkah itu dilakukan agar Israel lebih konsisten dengan prioritas nasionalnya. Benjamin Netanyahu membentuk pemerintahan baru bulan lalu setelah pemilu singkat.

Menurut Netanyahu, negaranya tidak akan lagi menundukkan kepalanya dalam menanggapi tuntutan dunia.

Hal ini dia kemukakan dalam sebuah konferensi yang diadakan oleh gerakan Zionis Betar di Yerusalem.

“Suara kami akan didengar di dunia,” kata Netanyahu dikutip Russia Today, Kamis (5/1/2023). Revisi hubungan luar negeri adalah satu di antara perubahan kebijakan pemerintahannya.

Baca juga: Israel Cemas Rusia-Iran Produksi Bersama Drone di Pabrik Rusia

Baca juga: Mata-mata Israel Diduga Tewaskan Kolonel Garda Republik Iran di Damaskus

Baca juga: Rudal Israel Hantam Bandara Damaskus Tewaskan Dua Tentara Suriah

“Alih-alih … menyerah pada perintah dari komunitas internasional, kami dengan bangga akan menjunjung tinggi kepentingan kami di Negara Israel dan Tanah Israel,” tambahnya.

Netanyahu tidak merujuk pada negara atau organisasi internasional tertentu yang dapat terpengaruh oleh kebijakan baru ini.

Dia juga tidak menyebutkan konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.

Namun, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, juga mengumumkan perubahan kebijakan negaranya di Ukraina.

Israel akan membuat lebih sedikit pernyataan publik tentang masalah ini, kata menteri tersebut, sementara masih menjanjikan bantuan kemanusiaan yang signifikan ke Kiev.

Dia juga mengonfirmasi akan berbicara dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov, secara langsung minggu ini.

Cohen selain itu menambahkan tidak ada pengganti untuk hubungan Israel-AS dan menyebutnya sebagai salah satu prioritas utama bangsa.

Hubungan antara Rusia dan Israel menukik di bawah pendahulu Netanyahu, Yair Lapid, yang secara terbuka mengutuk Moskow karena operasi militernya di Ukraina.

Pihak Rusia menanggapi saat itu dengan menyebut pernyataan Yair Lapid sama sekali tidak konstruktif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved