UPDATE Aktivitas Gunung Merapi hingga Senin 2 Januari 2023 Pagi, Ini Hasil Pengamatan BPPTKG

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi S, mengatakan secara meteorologi cuaca di sekitar Gunung Merapi berawan dan mendung.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Visual Gunung Merapi dilihat dari Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Update aktivitas Gunung Merapi pada Senin (2/1/2023) pagi ini, dilaporkan tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi S, mengatakan secara meteorologi cuaca di sekitar Gunung Merapi berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 72-99 persen, dan tekanan udara 654-759 mmHg.

“Secara visual, gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” jelasnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak lima kali dengan amplitudo 4-10 mm berdurasi 47.6-92.5 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak enam kali dengan amplitudo 3-12 mm, S-P 0.3-0.5 detik, dengan durasi 5.5-7.5 detik.

Vulkanik dangkal terjadi sebanyak lima kali dengan amplitudo 50-65 mm berdurasi 5.2-12 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 21 kali dengan amplitudo 3-9 mm, S-P 0.6-0.9 detik berdurasi 7.2-10 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” bebernya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved