Berita Bantul Hari Ini

Pemkab Bantul Bangun SPAMDes dan SPALD di 15 Kalurahan untuk Kualitas Air yang Lebih Baik

Sejauh ini sudah ada tujuh padukuhan yang sudah terlayani SPAMDes sehingga tinggal tersisa sembilan padukuhan yang belum memiliki layanan air bersih.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memeriksa Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di Dusun Dukuh, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Selasa (27/12/2022). 

“Di desa-desa yang tidak terjangkau oleh jaringan PADM, ini akan kita bangun SPAMDes, karena untuk membangun jaringan pipa sampai ke desa butuh investasi besar,” ucapnya.

Sementara SPALD juga disebutnya sebagai kebutuhan yang sangat mendesak.

Terlebih ia mendapat laporan dari Dinas Kesehatan bahwa setelah melakukan pengujian sampel-sampel air terutama di pemukiman padat telah ditemukan unsur bakter e coli yang cukup tinggi.

“Ini karena air limbah dengan sumber air minum itu berhimpitan dan masyarakat kurang menyadari hal itu. sehingga SPALD komunal semacam ini penting agar setiap rumah tidak membangun IPAL (instalasi pengolahan air limbah)-nya masing-masing. Atau bisa dibalik, SPAMDes dibangun agar setiap rumah tidak mengebor air bawah tanah,” ucapnya.

Bupati menilai bahwa air bawah tanah haruslah dihemat dan air permukaan dapat digunakan setelah sebelumnya disaring sehingga layak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari.  

“Program ini untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup kita,” tambahnya.

Baca juga: Pemkab Bantul Kerahkan Inseminator untuk Menambah Populasi Sapi

Sedangkan Lurah Seloharjo, Mahardi Badrun menyatakan bahwa tahun ini di Seloharjo telah dibangun satu SPAMDes dan satu SPALD dengan total anggaran Rp 1 miliar.

Di tahun depan, akan kembali dibangun SPALD .
 
“Kalau di Seloharjo, khususnya air bersih, sangat dibutuhkan, karena setiap kemarau masyarakat masyarakat pasti banyak meminta bantuan air bersih,” ucapnya.

Sejauh ini sudah ada tujuh padukuhan yang sudah terlayani SPAMDes sehingga tinggal tersisa sembilan padukuhan yang belum memiliki layanan air bersih tersebut.

“Berharap pemerintah dapat memfasilitasi air bersih, soalnya kalau mau membuat sumur harus kedalaman 130 meter. Saat ini dari tujuh padukuhan masing-masing melayani 50 SR ada juga yang 90 SR,” jelasnya.( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved