Berita Sleman Hari Ini
Cerita Warga Terdampak Tol Yogya-Solo : Uang DP Rumah Hilang Gegara UGR Tak Kunjung Cair
Warga Jobohan, Bokoharjo dan warga Sanggrahan Tirtoadi, yang terdampak pembangunan jalan Tol Yogya-Solo meminta agar uang ganti kerugian dibayarkan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Warga Jobohan, Bokoharjo dan warga Sanggrahan Tirtoadi, Sleman yang terdampak pembangunan jalan Tol Yogya-Solo meminta agar uang ganti kerugian (UGR) segera dibayarkan.
Saat ini, warga merasa menunggu tanpa ada kepastian.
Hal ini membuat warga menelan merugi.
Bahkan, ada warga yang sudah DP rumah pengganti dan terpaksa hangus karena tidak ada kepastian pencairan uang ganti kerugian dari pihak tol.
"Saya pada saat sudah DP rumah, hilang juga. DP di lokasi deket-deket sini Rp 7.5 juta hilang. Ada juga tetangga yang sudah DP tanah Rp 10 juta juga hilang," kata Priyono, warga Jobohan, Kalurahan Bokoharjo, Prambanan, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Pemda DIY Minta Pusat Segera Cairkan Uang Ganti Rugi Warga Sleman yang Terdampak Tol Yogya-Solo
Priyono merupakan satu dari sekira 60 bidang tanah warga Jobohan yang terdampak Tol Yogya- Solo.
Objek milik Priyono yang terdampak tol adalah rumah.
Luas tanahnya 146 meter persegi dengan nilai Appraisal Rp 1,5 miliar.
Ganti kerugian dalam bentuk uang yang telah disepakati saat musyawarah di Balai Kalurahan Bokoharjo itu, tak kunjung cair.
Padahal, musyawarah dengan pihak tol sudah dilakukan sejak September lalu.
Jika mengacu keterangan saat awal sosialisasi tol di tahun 2019 lalu, menurut Priyono, agenda pelepasan tanah berjarak dua minggu atau maksimal satu bulan setelah musyawarah.
Sekarang sudah hampir tiga bulan dari musyawarah, dan belum juga ada kepastian pembayaran.
Hal ini membuat warga Jobohan, Bokoharjo resah.
Jika akhirnya UGR dibayar tahun 2023, warga mengaku merugi karena terkena dampak inflasi.
Sebab, harga tanah di sekitar lokasi tol mulai naik semua. Warga akhirnya kesulitan mencari tanah pengganti.