Pernikahan Kaesang dan Erina

Erina Gudono Undang Ibu-ibu Tetangga Hadiri Pengajian Jelang Pernikahan dengan Kaesang 

Erina Gudono , mengudang ibu-ibu tetangga di seputar rumahnya untuk menghadiri pengajian menjelang pernikahan dengan Kaesang Pangarep . 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Sriwarni, tetangga dekat kediaman Erina Gudono, menunjukkan undangan pengajian. Pengajian ini, merupakan satu Acara dalam rangkaian prosesi pernikahan Erina - Kaesang yang akad nikahnya digelar pada 10 Desember di Royal Ambarrukmo. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Erina Gudono , mengudang ibu-ibu tetangga di seputar rumahnya RT 03 RW 59, Purwosari, Sinduadi Mlati, Kabupaten Sleman untuk menghadiri pengajian menjelang pernikahan dengan Kaesang Pangarep

Pengajian ini akan digelar pada Kamis (8/12/2022 ) sore, pukul 15.30 - 17.30 WIB.

Namun, sebelum pengajian, sesuai jadwal, pada siangnya juga akan digelar semaan Alquran. 

"Acaranya Kamis besok. Semaan Alquran katanya dari pondok (pesantren). Nah yang pengajian ibu-ibu. Kami diundang untuk pengajian, yang ibu-ibu," kata Sriwarni, tetangga dekat Erina Gudono , Rabu (7/12/2022). 

Rumah Sriwarni dengan Erina cukup dekat.

Hanya sekira lebih kurang 50an meter.

Menurut dia, undangan dikirim oleh Agus, tetangga Erina, pada beberapa hari lalu. 

Baca juga: Perajin Karangan Bunga di Kotabaru Jogja Kebanjiran Mulai Order Jelang Pernikahan Kaesang-Erina 

Undangan dibungkus dalam amplop besar dengan hiasan berbahan bludru warna hijau tua.

Ada juga hiasan bergambar bunga berwarna emas.

Dalam amplop tersebut, selain undangan, juga terdapat barcode sebagai akses masuk ke lokasi.

Undangan tersebut hanya berlaku untuk satu orang. 

Sriwarni terlihat bahagia dapat menerima undangan.

"Semoga langgeng. Dan, acaranya, lancar," doa Sriwarni kepada kedua mempelai Kaesang dan Erina. 

Diketahui, pernikahan Kaesang dan Erina rencananya bakal dilangsungkan pada 10 Desember 2022 di Pendopo Royal Ambarrukmo .

Rangkaian pernikahan Kaesang dan Erina akan dimulai pada 8 Desember mendatang dengan agenda semaan Alquran dan pengajian.

Selanjutnya pada 9 Desember akan dilakukan upacara pasang bleketepe tuwuhan dan siraman pengantin putri.

Seluruh rangkaian acara tersebut dilangsungkan di rumah Erina Gudono di Dusun Purwosari RT 03/ RW 59 Sinduadi, Mlati, Sleman. 

Pantauan dilokasi, tenda pernikahan berikut lampu saat ini sudah terpasang.

Sejumlah orang tampak sibuk.

Ada yang mengangkat kursi dan meja.

Ada juga yang mempersiapkan pengecek suhu. Kemudian, ada pula yang membawa perlengkapan dekorasi. 

"(Persiapan) Sudah beres semua," kata Adik dari Almarhum Gudono, Ayah Erina, Ratnasari, menjelang acara semaan Alquran dan pengajian yang akan digelar pada Kamis (8/12) esok.

Nantinya dalam prosesi tersebut, semua kerabat disebut akan hadir.

"Pengajian ikut semua. Rumahnya deket," kata Ratna, yang juga menyampaikan dirinya datang ke rumah Erina untuk mengantar keponakan dari keluarga almarhum Gudono.

Baca juga: Begini Persiapan yang Dilakukan di Kediaman Erina Jelang Nikah dengan Kaesang

Chetik Geni  

Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono kental dengan nuansa adat Jawa.

Satu di antaranya dengan digelarnya tradisi "chetik geni pisanan".

Tradisi ini akan dilakukan oleh pihak Keluarga Erina sebagai simbol menyalakan api pertama untuk menjamu tamu.

Membuat api yang pertama inilah disebut chetik geni. 

"Yang nyetik (geni) nanti Bapak atau yang mewakili (dari keluarga Erina)," kata Anjas Larasati ditemui saat mempersiapkan dekorasi di depan rumah Erina, Rabu (7/12/2022). 

Dalam tradisi chetik geni ini dibuat deklarasi dapur kuno yang berada di depan rumah Erina, tepatnya dibagian garasi.

Dapur kuno tersebut terbuat dari gedek (anyaman bambu), anyaman jerami dan peralatan masak zaman dahulu seperti gerabah, kayu maupun kuningan. 

Anjas mengatakan, dalam tradisi chetik geni ini yang dimasak biasanya adalah beras atau masak nasi pertama.

Tradisi ini dilakukan bagi keluarga di Yogyakarta yang memiliki hajat mantu pertama. 

"Kalau di Jogja mantu pertama. Menandakan hajat mantu pisanan. (Yang cetik geni), Orang tua dari mantu putri atau yang mewakili," kata dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved