Sekeluarga Ditemukan Meninggal

Pengakuan Tersangka Pembunuh 3 Anggota Keluarga di Magelang, Ternyata Sudah Punya Niat Sejak Lama

Niat Dhio Daffa Swadilla atau DDS (22) untuk menghabisi tiga anggota keluarganya ternyata sudah terencana sejak jauh hari.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Tersangka Dhio saat dihadirkan dalam konferensi pers di Ruang Media Mapolresta Magelang, Selasa (06/12/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Fakta baru kembali terungkap dalam kasus pembunuhan sekeluarga di Mertoyudan, Magelang.

Diketahui, tersangka Dhio Daffa Swadilla atau DDS (22), tega menghabisi nyawa ayah, ibu serta kakak perempuannya sendiri menggunakan racun.

Niat Dhio Daffa Swadilla atau DDS (22) untuk menghabisi tiga anggota keluarganya ternyata sudah terencana sejak jauh hari.

Bahkan, tersangka Dhio sudah empat kali melakukan pembelian zat kimia Arsenik dan Sianida secara online.

Hal itu diakui langsung oleh tersangka saat dikonfirmasi pada konferensi pers yang diselenggarakan di Ruang Media Mapolresta Magelang, Selasa (06/12/2022).

"Muncul niat membunuh itu dari tanggal 15 November, niatnya meracuni. Itu didapat dari referensi dalam google melalui dari beberapa kasus yang menggunakan racun atau zat kimia Arsenik maupun Sianida," tuturnya.

Kedua zat kimia itu didapatkan tersangka dari pembelian online.

Ternyata tersangka sudah empat kali memesan zat kimia berbahaya itu.

"Pertama dibeli pada 17 November barang yang dibelanjakan Arsenik sebanyak 15 gram, satu paket saja. Kedua, 24 November masih Arsenik sebanyak sekitar 4 atau 6 pouch, 1 pouchnya isi 5 gram. Ketiga, 25 November itu belinya dua kali yakni Arsenik dan KCN alias Sianida. Yang pertama dibeli Arsenik sebanyak 4 pouch atau 20 gram. Sedangkan,KCN pesannya 100 gram tapi yang tiba sekitar 80 gram,"ungkapnya.

Pada percobaan  pembunuhan pertama yakni pada Rabu (23/11/2022) tersangka mengatakan, mencampurkan zat Arsenik ke dalam es dawet dicampur.

Namun, saat itu para korban tidak sampai meninggal dunia hanya merasakan mual, dan muntah-muntah. 

"Arsenik yang dipakai adalah hasil belanja yang pertama  yakni 17 November. Pada percobaan pertama pakai satu pouch saja dibagi 4 plastik dawet. Setelah di rumah saya berikan ke ibu lalu diminum bersama ditempatkan di gelas-gelas. Waktu itu yang minum  ibu, ayah, kakak, dan Pakdhe. Sudah saya  campur arsenik ketika di luar,"ungkapnya.

Kemudian, pada pembunuhan yang kedua yakni Senin  (28/11/2022).

Tersangka kembali mencampurkan sianida ke dalam minuman keluarganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved