Sekeluarga Ditemukan Meninggal
FAKTA-FAKTA Arsenik, Racun Maut Penyebab Kematian Sekeluarga di Magelang
Berikut fakta-fakta tentang racun arsenik, simak gejala, efek samping, cara mengobati sampai cara mencegahnya.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Pemuda berinisial DDS (22) di Magelang, Jawa Tengah, telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan AA (58), HR (54), dan DK (24).
Ketiga orang korban tersebut adalah keluarga DDS. AA adalah ayah DDS, HR adalah ibu DDS, dan DK adalah kakak DDS.
Pria 22 tahun itu mengaku membunuh keluarganya karena sakit hati dan terbebani secara ekonomi.
Baca juga: Jenis Racun yang Digunakan Pelaku Pembunuhan Keluarga di Magelang, Polisi: Kadarnya Sangat Mematikan
Baca juga: FAKTA-FAKTA Terbaru Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang, Motif Pelaku hingga Ancaman Hukuman Mati
Klik di sini untuk membaca detail motif pembunuhan satu keluarga di Magelang.
Ia menggunakan racun jenis arsenik yang dicampurkan ke dalam minuman korban, sehingga membuat korban mengalami keracunan arsenik hingga meninggal dunia.
Sebagai informasi, racun arsenik juga menjadi penyebab dari meninggalnya Munir, sang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia.
Pada 2004 lalu, Munir dibunuh menggunakan racun arsenik yang dicampur ke dalam jus jeruk.

Munir secara meninggal dalam perjalanan udara menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 974 dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, dengan transit di Singapura.
Ia diduga meninggal dunia sekitar 2 jam sebelum pesawat tiba di Belanda.
Sekira dua bulan pascakejadian, Kepolisian Belanda memastikan Munir dibunuh menggunakan racun arsenik yang dicampur ke dalam jus jeruknya.
Sebenarnya apa itu racun arsenik? Mengapa zat ini bisa sampai menewaskan orang yang mengonsumsinya?
Berikut fakta-fatak racun arsenik seperti dirangkum Tribunjogja.com dari Kompas.com.
Fakta-fakta racun arsenik

1. Zat dari kerak bumi
Dilansir Kompas.com dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), arsenik adalah komponen alami yang berasal dari kerak bumi.
Arsenik tersebar di udara, air, dan tanah. Di dalam tabel periodik, Arsenik memiliki kode “As” dengan nomor atomik 33.
Senyawa ini memang sangat mematikan dalam bentuk anorganiknya.
Bukan hanya digunakan dengan sengaja oleh seseorang untuk mencelakai orang lain, racun arsenik terkadang sudah terkontaminasi dalam makanan dan minuman tanpa campur tangan orang.
Paparan racun arsenik rawan terjadi di kawasan tambang dan industri yang memanfaatkan arsenik sebagai bahan produksi.

Baca juga: Terungkap Motif Pemuda Magelang Racuni Ayah Ibu dan Kakaknya sampai Tewas
2. Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
Racun arsenik tidak memiliki rasa dan atau bau. Arsenik juga tidak berwarna.
Karena itu, banyak orang terpapar tanpa menyadarinya.
Arsenik yang seperti siluman tak kasat mata ini menjadi semakin marak dipakai orang untuk menyakiti bahkan membunuh orang lain.
3. Gejala keracunan arsenik

Dirangkum Kompas.com dari Healthline, ada beberapa gejala umum yang terjadi saat orang mengalami keracunan arsenik alias mengonsumsi racun arsenik:
- Kulit merah atau bengkak
- Perubahan pada kulit, seperti muncul kutil, misalnya
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Detak jantung yang tidak normal
- Kram otot
- Kesemutan pada jari tangan dan kaki
- Orang yang terpapar arsenik dalam jangka panjang, berisiko mengalami gejala seperti:
- Kulit menjadi gelap
- Sakit tenggorokan secara terus-menerus
- Masalah pencernaan secara terus-menerus
Apabila mengalami gejala keracunan arsenik, Anda harus segera memeriksakan diri agar mendapat tindakan medis yang tepat.
Baca juga: BREAKING NEWS : Polisi Tetapkan Anak Kedua Korban Pembunuhan Di Magelang Sebagai Tersangkaa
4. Menyebabkan kematian

Menurut WHO, gejala jangka panjang dari keracunan arsenik cenderung terjadi pada kulit.
Gejala pada kulit dapat muncul dalam waktu lima tahun setelah terpapar racun arsenik.
Sementara itu, racun arsenik pada kasus keracunan arsenik ekstrem dapat menyebabkan kematian.
Seperti pada kasus Munir atau pembunuhan keluarga di Magelang, Jawa Tengah.
5. Efek racun arsenik atau keracunan arsenik
Dirangkum Kompas.com dari laman Healthline, paparan arsenik jangka panjang dapat menyebabkan kanker.
Jenis kanker paling umum yang bisa terjadi karena paparan arsenik, antara lain:
- Kanker kandung kemih
- Kanker darah
- Kanker sistem pencernaan
- Kanker hati
- Kanker paru-paru
- Kanker sistem limfatik
- Kanker ginjal
- Kanker prostat
- Kanker kulit
Baca juga: BREAKING NEWS : Tiga Jenazah Ditemukan di Dalam Satu Rumah di Mertoyudan Magelang
Selain kanker, keracunan arsenik juga bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan lain, seperti:

- Diabetes
- Penyakit jantung
- Neurotoksisitas
- Komplikasi janin atau cacat lahir (pada ibu hamil)
5. Cara mendiagnosis keracunan arsenik
Dilansir Kompas.com dari laman Mayo Clinic, dokter biasanya menggunakan beberapa metode untuk mendiagnosis keracunan arsenik.
Pasien dengan gejala yang mengarah pada keracunan arsenik, akan didiagnosis dengan cara:
- Cek darah (untuk mendeteksi kadar arsenik dalam darah)
- Cek urine (untuk mendeteksi kadar arsenik dalam urine)
- Elektrokardiogram (untuk memastikan aman dan tidaknya detak jantung pasien)
6. Perawatan dan cara mengobati keracunan arsenik
Dilansir Tribunjogja.com dari Kompas.com, sampai saat ini belum ada metode khusus yang digunakan untuk mengobati keracunan arsenik.
Cara mengobati keracunan arsenik yang terbaik dan paling mungkin dilakukan adalah menjaga jarak sejauh mungkin dari paparan arsenik.
Adapun suplemen vitamin E dan selenium juga digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk membatasi efek paparan arsenik.
Lebih lanjut, hemodialisis atau cuci darah dapat membuang arsenik dalam darah. Namun, metode ini disarankan apabila arsenik belum mengikat jaringan tubuh.
Baca juga: Korban Pembunuhan di Magelang Meninggal Setelah 15-30 Menit Seusai Minum Teh dan Kopi Beracun
7. Cara mencegah keracunan arsenik
Dilaporkan WHO, orang yang tinggal di wilayah rawan seperti kawasan industri dan tambang, dapat mencegah keracunan arsenik dengan cara:
- Menyediakan pasokan air bersih yang aman untuk minum
- Menyiapkan makanan sendiri
- Memiliki irigasi tanaman pangan
- Pakai alat pelindung diri (APD) standar, seperti masker dan sarung tangan (untuk pekerja di kawasan rawan).
- Bawa dan konsumsi air minum dalam kemasan untuk mencegah kontaminasi arsenik dalam air.
Itulah fakta-fakta racun arsenik dan penyakit keracunan arsenik. (Tribunjogja.com/ANR)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keracunan Arsenik" (Penulis : Luthfi Maulana Adhari/Editor : Resa Eka Ayu Sartika)