Komisi X DPR RI Kunjungi Kulon Progo, Bahas Isu Strategis Dukung KSPN Borobudur
Tujuan Kunker Komisi X DPR RI ke Kulon Progo untuk membahas isu strategis pariwisata di Kulon Progo sebagai daerah penyangga KSPN Borobudur
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo, Triyono, menyampaikan, untuk mendukung KSPN Borobudur, terdapat program bedah menoreh.
Melalui program tersebut, jarak tempuh dari Bandara YIA hingga Borobudur lebih cepat, kurang lebih 53 km ketimbang lewat Kota Yogyakarta lebih dari 70 km.
Selain itu, Kulon Progo memiliki 4 kawasan strategis pariwisata daerah (KSPD) seperti Goa Kiskendo sebagai wisata budaya, Puncak Suroloyo sebagai geowisata, Waduk Sermo sebagai agrowisata dan pantai selatan sebagai wisata alam.
Serta, pengembangan pariwisata daerah di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA) yang lebih menekankan ekonomi kreatif (ekraf).
Nantinya, terdapat kawasan aetropolis yang radiusnya sekitar 15 kilometer (km) dari bandara.
Sekarang ini, master plan aetropolis Bandara YIA di Kulon Progo tengah disusun oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bekerjasama dengan Jepang.
Harapannya, sektor ekonomi bergerak cukup signifikan dengan keberadaan akses YIA-Borobudur.
Apalagi, tingkat kemiskinan di Kulon Progo disebutnya cukup tinggi sebesar 18,38 persen. Satu di antaranya berada di wilayah Perbukitan Menoreh.
"Karena akan membuka obwis baru. Sekarang sudah ada jalur jalan provinsi sepanjang 40 km. Serta jalan kabupaten
sekitar 23 km yang lebarnya terbatas 3-5 meter. Jika (jalan kabupaten) dilebarkan maka kami yakin pergerakan ekonomi di Perbukitan Menoreh signifikan," ucapnya.
Ia mengharapkan, adanya perhatian dari Komisi X DPR RI terhadap program Bedah Menoreh sehingga bisa membedah perekonomian di Kulon Progo.
Dengan begitu, dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kulon Progo. (*)