Sejarah Dunia

Raja Swedia Charles XII Tewas Akibat Tembakan di Kepala oleh Musuhnya

Raja Charles XII atau Karl XII dari Kerajaan Swedia disimpulkan mati oleh tembakan musuh di bagian kepalanya.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wikipedia/Gustaf Cederstrom
Lukisan menggambarkan saat prajurit Swedia menggotong jasad Raja Charles XII melintasi jalanan bersalju. Charles XII meninggal dunia saat misi perang ekspansi ke Norwegia. Lukisan karya Gustaf Cederstrom ini jadi koleksi Museum Nasional Swedia. 

Oleh karena itu, telah disimpulkan Raja Charles XII meninggal karena tembakan musuh yang melubangi, dan tidak dibunuh anak buahnya sendiri.

Charles XII, kadang-kadang disebut sebagai Karl XII atau Carolus Rex, memerintah Swedia (termasuk Finlandia saat ini) dari 1697 hingga 1718.

Dia secara luas dianggap sebagai salah satu raja prajurit paling terampil di zamannya, yang secara pribadi memimpin pasukannya ke medan perang.

Chales XII menunjukkan kecakapan strategis dan mencetak kemenangan melawan lebih banyak musuh.

Namun, ekspansi luar negerinya memiskinkan pundi-pundi negara Swedia dan melumpuhkan ekonomi negaranya.

Perang juga menghabiskan sumber daya manusia dari pedesaan, yang umumnya memiliki orang-orang berbadan sehat.

Kematiannya menandai berakhirnya Kekaisaran Swedia, yang pernah menjadi kekuatan dominan di wilayah Laut Baltik.

Bersamaan itu Swedia secara substansial kehilangan wilayah akibat perang yang menghancurkan melawan Rusia.

Kemenangan Rusia yang brilian dalam Pertempuran Poltava mengakhiri ekspansi Swedia ke arah timur.

Charles XII juga dikenal karena aturan pribadinya yang keras; dia berpantang dari alkohol dan seks untuk fokus pada kerajaan.

Di era berikutnya, ia sebagian besar dianggap penting dalam budaya Swedia sebagai raja prajurit yang berbudi luhur dan tanpa pamrih dan pahlawan nasional.

Namun, pada pertengahan abad ke-20, ia menjadi tokoh pemujaan di kalangan Nazi Swedia.

Sebagian besar tetap kontroversial sejak saat itu, dengan analisis kontemporer lebih berfokus pada kekurangan dan kerugiannya.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved