Sejarah Dunia

Raja Swedia Charles XII Tewas Akibat Tembakan di Kepala oleh Musuhnya

Raja Charles XII atau Karl XII dari Kerajaan Swedia disimpulkan mati oleh tembakan musuh di bagian kepalanya.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wikipedia/Gustaf Cederstrom
Lukisan menggambarkan saat prajurit Swedia menggotong jasad Raja Charles XII melintasi jalanan bersalju. Charles XII meninggal dunia saat misi perang ekspansi ke Norwegia. Lukisan karya Gustaf Cederstrom ini jadi koleksi Museum Nasional Swedia. 

TRIBUNJOGJA.COM, STOCKHOLM – Para peneliti Universitas Oulu, Finlandia, menghentikan penyelidikan sebab musabab tewasnya Raja Swedia Charles XII atau Carl XII .

Sejak kematiannya 300 tahun lalu, ada banyak teori tentang bagaimana raja prajurit itu meninggal. Ada yang mengatakan ia ditembak sesama orang Swedia yang frustrasi akibat perang tanpa akhir.

Fakta-faktanya, Raja Charles XII dari Swedia itu meninggal selama Perang Besar Nordik pada 1718. Kampanye ekspansinya untuk menguasai Norwegia saat itu gagal.

Luka tembak ditemukan di kepalanya. Penembakan oleh sesama orang Swedia menjadi popular selama beberapa dekade.

Charles XII dikenal akan semangat perangnya dan usahanya ekspansinya menguasai wilayah dari Denmark dan Polandia hingga negara Baltik dan Rusia.

Tiga otopsi yang berbeda (1746, 1859 dan 1917) telah dilakukan pada jenazah raja. Tetapi usaha itu gagal menemukan peluru siapa yang membunuhnya.

Namun, sekarang para peneliti di Universitas Oulu, Finlandia tampaknya telah memecahkan teka-teki itu, mengesampingkan cerita pembunuhan.

Antara lain, mereka telah menggunakan model balistik dengan karakteristik yang sama dengan tengkorak manusia.

Tes dilakukan dengan cara menembakkan bola senapan diameter 19,5 milimeter melalui tiruan tengkorak dengan kecepatan yang berbeda, di mana luka diperiksa dengan tomografi.

Penyelidikan mereka menunjukkan kematian raja di Fredrikshald, Norwegia tidak mungkin disebabkan peluru timah hitam, yang akan meninggalkan jejak dan mengakibatkan luka yang lebih kecil.

Topi kain Charles XII yang dia kenakan pada saat kematiannya juga dipelajari.

Masih memiliki lubang bundar sekitar 19,5 milimeter yang jelas di dalamnya, tetapi para peneliti membuktikan dibutuhkan peluru yang jauh lebih besar.

Senapan buatan Swedia dari awal 1700-an hampir tidak dapat menembakkan peluru sebesar diameter itu.

Para peneliti menyimpulkan sebagian besar faktor menunjukkan Charles XII dibunuh tembakan bola besi cartouche, dengan diameter lebih dari 20 milimeter.

Mereka juga memperkirakan kemungkinan kecepatan pelurunya. Dari tes menujukkan peluru ditembakkan dari sebuah benteng sekitar 200 meter jauhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved