Berita Jogja Hari Ini
Menuju Endemi Covid-19, Kemenkes Minta Vaksinasi Booster Terus Digenjot
Transisi dari pandemi menuju pandemi sempat diwacanakan pemerintah Indonesia jika penularan Covid-19 dapat dikendalikan.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Transisi dari pandemi menuju pandemi sempat diwacanakan pemerintah Indonesia jika penularan Covid-19 dapat dikendalikan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sebuah negara untuk menuju endemi.
Yakni kesadaran masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat serta pemenuhan target vaksinasi Covid-19 terutama vaksin penguat atau booster.
Baca juga: Nomor Punggung Pemain Timnas Inggris Piala Dunia 2022, Pemilik Nomor 10 The Three Lions
"Kita dorong masyarakat untuk tetap prokes pakai masker hidup sehat imunisasi termasuk booster sehingga imun kita tercipta," ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (15/11/2022).
Selain itu, diperlukan juga kesadaran terkait penerapan pola hidup sehat di tengah kehidupan masyarakat.
Menurut Kunta, hal itu tidak hanya untuk mencegah penularan Covid-19 saja tetapi juga berlaku untuk penyakit lain.
Karenanya, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari.
Selain itu, jika merasakan sakit dengan gejala Covid lebih baik langsung melakukan isolasi mandiri agar penularan tidak meluas.
"Jadi intinya kita ingin masyarakat hidup sehat mulai dari diri sendiri jangan sampai sakit jantung tapi nggak tahu, kalau ada sakit jantung perlu olahraga," ujarnya.
Dia melanjutkan, pemerintah sejauh ini telah menyuntikkan 440 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat baik itu dosis pertama, kedua, dan ketiga.
Namun untuk capaian vaksin booster realisasinya dinilai masih rendah yakni sekitar 40 persen. Karenanya, pemerintah mendorong masyarakat yang belum menerima booster untuk segera kembali mengikuti vaksinasi.
"Booster yang belum baru kita tingkatkan sekarang baru sekitar 40 persen. kita ingin masyarakat ikut booster kemudian prokes tetap dijalankan," katanya.
Saat ini, pemerintah masih terus melakukan pemantauan terhadap kondisi Covid-19 di seluruh Indonesia. Dalam rapat koordinasi yang dilakukan bersama pemerintah daerah, pihaknya sudah memulai untuk mendorong masyarakat menuju endemi Covid-19.
Baca juga: Kiper Timnas Prancis Hugo Lloris Tak Kenakan Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia Qatar 2022
Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, dalam penanganan Covid-19 Pemerintah DIY harus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Termasuk terkait pergantian status dari pandemi menuju endemi.
Menjelang libur natal dan tahun baru (nataru) pun, Pemerintah DIY tidak bisa mengeluarkan kebijakan penutupan atau pembatasan kegiatan masyarakat, karena hal itu tidak diatur pada kebijakan di tingkat pusat.
