DPRD Bantul Anggarkan Rp 1 Miliar untuk Memperbaiki Dua Bangunan SD yang Rusak
Beberapa sekolah di Bantul mengalami kerusakan yang cukup parah dan butuh segera dilakukan perbaikan. Namun karena keterbatasan anggaran, pemerintah
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Beberapa sekolah di Bantul mengalami kerusakan yang cukup parah dan butuh segera dilakukan perbaikan. Namun karena keterbatasan anggaran, pemerintah tak bisa memperbaiki semuanya sekaligus.
Sedangkan ada dua sekolah yang mendesak untuk segera diperbaiki yakni SDN 3 Bantul dan SDN Sawit.
Ketua Komisi D DPRD Bantul, Suratman mengungkapkan, dibutuhkan puluhan miliar dana untuk perbaikan sekolah dasar di Kabupaten Bantul yang mengalami kerusakan namun demikian dengan keterbatasan anggaran yang ada maka hanya beberapa sekolah dasar saja yang akan dilakukan perbaikan.
Baca juga: Disperindag Sleman Waspadai Harga Telur Jelang Akhir Tahun
Perbaikan tersebut akan menggunakan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah atau APBD murni tahun 2023 yang akan datang.
Suratman menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan inspeksi ke sejumlah bangunan SD yang mengalami kerusakan.
Dari kegiatan tersebut, ia menyebut bahwa SDN 3 Bantul dan SDN Sawit perlu didahulukan untuk diperbaiki karena jika dibiarkan akan mengancam keamanan dan keselamatan siswa serta guru saat proses belajar mengajar.
"Sebenarnya banyak bangunan SD yang mendesak untuk segera dilakukan perbaikan namun kita mendahulukan perbaikan SDN 3 Bantul dan SDN Sawit di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon terlebih dahulu,"ujarnya, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya SDN 3 Negeri Bantul perlu segera diperbaiki.
Pasalnya ada dua ruang kelas yang sudah tidak aman untuk digunakan. Pihak sekolah telah mengosongkan ruang kelas tersebut dan terpaksa membuat ruang kelas darurat di area parkir untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kasihan muridnya jika belajar di parkiran, suaranya bising karena dekat dengan jalan dan jika siang panas. Konsentrasi pelajaran juga buyar," ungkapnya.
Demikian pula siswa SDN Sawit yang gedungnya mengalami kerusakan dan berpotensi ambrol. Ada satu ruang kelas yang telah dikosongkan.
"Untuk dua SD tersebut perkirakan biaya perbaikan mencapai Rp 1 miliar. Sedangkan SD lainnya yang juga mengalami kerusakan dan belum mendesak dilakukan perbaikan dibutuhkan biaya Rp 100-200 juta," bebernya.
Baca juga: Menuju Endemi Covid-19, Kemenkes Minta Vaksinasi Booster Terus Digenjot
Dalam kesempatan itu, ia mengakui bahwa sebelumnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) juga sudah mengajukan anggaran untuk perbaikan gedung SD. Namun usulan itu kurang mendapat respon dari Komisi D saat dilakukan pembahasan. Karena tidak segera diperbaiki, maka kerusakan bangunan semakin parah.
"Tahun ini kami komitmen untuk menganggarkan perbaikan gedung SD untuk anggaran APBD murni 2023 yang akan datang. Sekolah sangat penting karena nantinya akan mencetak generasi muda penerus bangsa yang cerdas dan berkepribadian Indonesia," pungkasnya. (nto)