KTT G20 Bali

Apa Arti Absennya Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 Bali?

Presiden Rusia Vladimir Putin absen di KTT G20 Bali, dan menugaskan Menlu Sergey Lavrov untuk memimpin delegasi Rusia.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
dok.via kompas.com
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi datang langsung ke Moskow untuk mengundang kehadiran Putin ke KTT G20 Bali, meski akhirnya Putin memutuskan absen. 

Meskipun beberapa hari telah berlalu sejak perjalanan Sergey Lavrov diumumkan, masih belum diketahui apakah ada pertemuan bilateral yang direncanakan untuknya.

Secara khusus, Moskow belum menyebutkan kemungkinan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Berita utama tentang Lavrov di Bali, sejauh ini, didorong kantor berita Amerika, Associated Press (AP) dan beberapa outlet barat lain yang mewartakan ia dilarikan ke rumah sakit.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan laporan ini adalah berita palsu tingkat atas.

Diplomat, yang juga berada di Bali, mengatakan dia membaca berita dengan menteri luar negeri dan mereka berdua tidak bisa mempercayai mata kami.

Sebelumnya dia mengumumkan Sergey Lavrov berencana berbicara di KTT G20 Bali tentang inisiatif Rusia untuk menyediakan makanan dan energi ke pasar luar negeri.

Selain itu, agenda Moskow termasuk mempresentasikan rencananya untuk meningkatkan kerja sama gas dengan Turki.

Secara umum, ini sesuai agenda resmi G20. Menurut informasi awal, peserta KTT berencana untuk membahas masalah kesehatan, transisi ke energi berkelanjutan, dan transformasi digital.

Namun, tidak diketahui apakah KTT Bali 2022 akan berguna dalam membantu dunia mengambil langkah maju dalam mengatasi krisis Ukraina, seperti yang diperkirakan beberapa orang.

Sejauh ini, semua pernyataan para pemimpin barat menunjukkan sebaliknya.

Negara-negara Barat telah menekan Indonesia untuk mengecualikan Federasi Rusia dari acara tersebut sejak Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina Februari lalu.

Baca juga: Pertama Sejak Perang Ukraina, Menlu Rusia Lavrov dan Menlu AS Blinken Teleponan

Baca juga: Presiden Putin : Rusia Tak Menggertak Jika Harus Pakai Senjata Nuklir

Misalnya, penasihat keamanan nasional presiden AS, Jake Sullivan, mengatakan Rusia tidak dapat lagi mengambil bagian dalam bisnis komunitas internasional "seperti biasa".

Smentara Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau menyarankan agar negaranya mengambil tempat Moskow di klub G20.

Meski demikian, Indonesia tetap mengirimkan undangan kepada Presiden Vladimir Putin, meski ada tekanan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky juga diundang untuk mengambil bagian dalam pertemuan itu, meskipun negaranya bukan anggota G20, dan hampir tidak memenuhi kriteria.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved