Update Corona di DI Yogyakarta
Dinkes DIY Sebut Subvarian Covid XBB Belum Terdeteksi di DI Yogyakarta
Subvarian Covid XBB menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Subvarian Covid XBB telah terdeteksi di Indonesia.
Seperti diketahui, Subvarian Covid XBB menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Kasus pertama XBB di Indonesia sendiri merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022.
Upaya penelusuran untuk mendeteksi merebaknya subvarian baru itu terus dilakukan termasuk di DI Yogyakarta .
Satu di antaranyanya dengan metode pemeriksaan whole genome sequencing atau WGS yang dilakukan sejumlah laboratorium.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 29 Oktober 2022: Tambah 97 Kasus Baru, 2 Pasien Meninggal
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie menyebut Subvarian Covid XBB belum terdeteksi di Yogyakarta .
"Kita belum dapat laporan itu dari sardjito karena WGS ada di RSUP Dr Sardjito dan BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit)," terang Pembajun, Minggu (30/10/2022).
Metode WGS tersebut sebelumnya pernah dilakukan untuk mendeteksi varian Omicron dan Delta di DIY.
Varian Delta merebak pada pertengahan 2021 yang menyebabkan kenaikan kasus secara signifikan sedangkan varian Omicron terdeteksi di akhir 2021.
"Sampelnya akan kita masukkan terus ke Sardjito dan BBTKLPP untuk melihat apakah itu Omicron, Delta, atau varian baru. Mudah-mudahan jangan sampai ada (varian XBB)," tandasnya.
Saat ini tren kasus positif di DIY terpantau mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan sempat mendekati angka 100 kasus seperti yang dilaporkan pada Sabtu (29/10/2022) lalu di mana dilaporkan ada penambahan sebanyak 97 kasus di hari tersebut.
Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM , Gunadi mengatakan, saat ini Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM terus aktif berpartisipasi melakukan pengawasan genom atau genomic surveillance.
Salah satunya melakukan pemeriksaan sampel dengan metode WGS atau pengurutan keseluruhan genome pada virus Covid-19 untuk melacak bagian sampel yang mengalami perubahan materi genetik atau mutasi.
Adapun sampel tersebut diperoleh dari wilayah DIY dan Jawa Tengah.