Berita DI Yogyakarta Hari Ini
ORI Perwakilan DIY Akan Panggil Kasatpol PP Kulon Progo Terkait Dugaan Intimidasi Wali Murid
Investigasi dugaan intimidasi dan penyekapan terhadap satu di antara wali murid di SMA Negeri 1 Wates masih dilanjutkan ORI perwakilan DIY.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
"Kalau mereka memasukkan untuk memeriksa perlakukan atau tindakan sikap dari AP (wali murid) karena menonjolkan posisi dia sebagai PPNS, pertanyaannya apakah proses prosedurnya sudah dilalui belum untuk memeriksa dia," sambungnya.
Jika segala prosedur itu tidak dilalui maka menurut Budhi dapat diartikan sudah terjadi maladministrasi.
Namun ketika semua ada dan sudah sesuai berarti tidak ada maladministrasi.
"Hasil dari itu akan kita rumuskan sampai pada satu pendapat dan kesimpulan ada atau tidak ada, terjadi atau tidak terjadinya maladministrasi dalam event itu. Maladministrasinya apa, dugaan penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan prosedur. Dua itu, itu yang akan diuji," tuturnya.
Sebagaimana diketahui seorang wali murid SMA Negeri 1 Wates, Agung Purnomo mengaku sempat mendapatkan intimidasi oleh oknum Satpol PP Kulon Progo dan pihak sekolah.
Hal itu buntut dari kritik dan berbagai pertanyaan yang ia layangkan terkait dengan pengadaan seragam sekolah.
Agung menerangkan bahwa persoalan ini muncul ketika pihaknya mempertanyakan kualitas seragam yang disediakan oleh sekolah.
Baca juga: ORI DIY Datangi Kantor Satpol PP Kulon Progo Terkait Dugaan Intimidasi Wali Murid SMAN 1 Wates
Pasalnya harga yang cukup mahal itu tak sebanding dengan kualitas yang diberikan.
"Saya hanya mempertanyakan kenapa dengan uang Rp1,7-1,8 juta cuma mendapat bahan semacam ini. Apakah barang seperti ini barangnya standar? Harganya wajar? Hanya itu pertanyaan saya," kata Agung kepada awak media di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta pada Senin (3/10/2022).
Pertanyaan Agung itu sebenarnya sudah dijawab oleh pihak sekolah bahwa pengadaan seragam itu sudah standar dan wajar.
Namun ketika ditanya lebih lanjut ukuran standar dan wajar itu seperti apa, pihak sekolah tak bisa memberikan jawaban memuaskan.
Hingga Agung dipanggil ke Kantor Satpol PP Kulon Progo dan mendapat intimidasi dari oknum Satpol PP setempat dan pihak sekolah.
Atas peristiwa itu, Agung bahkan juga telah melaporkan kasus dugaan intimidasi tersebut ke Polda DIY. ( Tribunjogja.com )