Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Atlet Perempuan di Bantul, Ini Sikap Tegas dan Langkah KONI DIY

Djoko mengatakan pihaknya mengutuk keras kejadian tersebut, apalagi tindakan asusila itu dilakukan saat latihan persiapan Porda DIY

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
dok.Tribun Jogja
Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto 

Dalam waktu dekat, gulat DIY akan berangkat menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas).

Namun nama korban tidak dipilih pelatih yang juga menjadi pelaku kekerasan seksual.

Padahal pada Porda DIY kemarin, korban adalah peraih medali emas.

"Terkait atlet ini tidak berangkat ke Kejurnas, kami akan minta kejelasan dari Pengda PGSI DIY dulu, karena ranahnya kompetensi ada di mereka terkait kenapa tidak berangkat. Sehingga nanti bisa kita ketahui atlet tersebut layak atau tidak untuk berangkat. Apalagi eventnya belum, saya akan minta keterangan kenapa dia tidak berangkat. Pasti kita berharap atlet terbaik yang berangkat ke Kejurnas," kata Djoko membeberkan.

Selain kehilangan kesempatan kembali berprestasi, korban juga kehilangan kesempatan untuk mengakses tempat latihan.

"Selain itu tempat latihan juga tertutup, hal ini tidak ada konfirmasi di awal kepada teman-teman yang lain. Sementara ini kemudian tetap latihan di sebuah sekolah tanpa sepengetahuan pelatih dan pengurus cabor," kata seorang saksi yang juga rekan sesama atlet gulat Bantul.

Pada kesempatan yang sama, orangtua korban, E, menginginkan perkara ini bisa diteruskan ke proses hukum.

Ia tidak ingin ada atlet lain yang mengalami hal serupa dengan anaknya.

"Harapannya bisa sampai pelaporan, ke ranah hukum. Sehingga ke depan tidak ada lagi kasus serupa yang menimpa atlet. Karena pelaku adalah pelatih dan guru di sekolahan, ini jadi sesuatu yang disayangkan. Bagi saya anak itu jelas harta dan tumpuan orang tuanya," kata E.(*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved