Kesehatan
Pakar Farmasi UGM Jelaskan Kandungan Obat Sirop yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut
Belum bisa dipastikan ada tidaknya keterkaitan antara gagal ginjal akut dengan konsumsi obat berbentuk sirop, terutama yang mengandung parasetamol.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus gagal ginjal akut menimpa ratusan anak di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan, per Jumat (21/10/2022), ada lebih dari 200 anak yang terkena gagal ginjal akut hingga menyebabkan kematian.
Di DIY, per Rabu (19/10/2022) ada 13 anak terkena penyakit misterius tersebut, enam diantaranya meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan RI pun mengimbau penyetopan segala obat berbentuk cair atau sirup menyusul adanya laporan pasien anak dengan gangguan gagal ginjal akut terdeteksi terpapar tiga zat kimia berbahaya yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).
Baca juga: IDI Gunungkidul Sarankan Tablet Ketimbang Obat Sirup untuk Atasi Demam
Menanggapi hal itu, Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM , Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D., menegaskan bahwa penyebab gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di tanah air masih menjadi sebuah misteri.
Menurutnya, belum bisa dipastikan ada tidaknya keterkaitan antara gagal ginjal akut dengan konsumsi obat berbentuk sirop, terutama yang mengandung parasetamol.
“Ini masih jadi misteri. Kejadian gagal ginjal akut kok baru ada belakangan ini, padahal penggunaan sirop obat parasetamol sudah cukup lama dan aman digunakan,” katanya saat dihubungi, Jumat (21/10/2022).
BPOM mengungkapkan ada lima obat sirop yang dinyatakan mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman.
Kendati Begitu, Zullies mengatakan hingga saat ini semua masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan hubungan antara gagal ginjal akut dengan senyawa tersebut dalam kandungan obat.
Ia menjelaskan EG dan DEG merupakan satu cemaran yang bisa dijumpai pada bahan baku pelarut pada obat sirup.
Pada obat parasetamol dan banyak obat lainnya yang sukar larut air diperlukan bahan tambahan untuk kelarutan, biasanya di Indonesia digunakan propilen glikol atau gliserin.
Bahan baku propilen glikol atau gliserin ini dimungkinan mengandung cemaran zat tersebut.
“Sebenarnya ini wajar, selama masih dalam ambang batas maka tidak berisiko efek toksik termasuk gagal ginjal akut,” jelas Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini.
Zullies menyampaikan ada berbagai faktor penyebab gagal ginjal akut. Misalnya, adanya infeksi tertentu seperti leptospirosis yang salah satunya bisa menyerang ginjal.