Pilpres 2024

Soal Sosok yang Akan Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, Begini Pandangan Waketum Nasdem

Sejauh ini ketiga partai belum memutuskan siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Momen Anies Baswedan bertemu Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dan sejumlah elite politik lain di pernikahan anak Salim Segaf Al Jufri, Minggu (16/10/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.

Namun untuk bisa mengusung capres sendiri, Partai Nasdem harus menjalin koalisi agar memenuhi parliamentary threshold.

Sejauh ini, Partai Nasdem sudah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

Bahkan Wakil Sekretaris Jenderal Nasdem Hermawi Taslim menyebutkan, presentase tersusunnya koalisi antara partainya dengan Demokrat dan PKS sudah mencapai 90 persen.

Meski sudah hampir mencapai 90 persen, sejauh ini ketiga partai belum memutuskan siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Sejumlah nama pun di kaitkan dengan Anies Baswedan untuk berpasangan di Pilpres 2024.

Mulai dari Agus Harimurti Yudhoyono hingga sejumlah tokoh nasional lainnya.

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkanĀ sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan selaku calon presiden (capres) hendaknya berasal dari luar bakal koalisi Nasdem-Demokrat-PKS.

Namun, Ali menegaskan bahwa Nasdem tetap menghormati mekanisme di internal PKS dan Demokrat.

"Partai Nasdem juga memiliki pandangan bahwa sebaiknya kita ambil (cawapres) dari luar partai koalisi," kata Ali saat dihubungi, Selasa (18/10/2022) seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pilpres 2024: Deklarasi Capres Cawapres Koalisi PKB Gerindra Seusai Sekber Resmi, Tunggu Partai Lain

Mengapa harus berasal dari luar partai koalisi, kata Ali, hal itu untuk menjaga agar koalisi yang terbangun benar-benar solid dan tidak merugikan satu dengan yang lainnya.

"Kalau kemudian, tiga partai, calon wapres satu. Umpamanya partai A, partai B bagaimana Enggak dapat apa-apa kan?" kata Ali.

Atas hal tersebut, Nasdem tidak ingin hak politik mengusung capres maupun cawapres hanya terpaku pada kader internal masing-masing partai.

Menurut dia, tentu partai perlu melihat sosok lain di luar partai yang berpotensi diusung sebagai capres maupun cawapres.

"Artinya apa, kita ingin mengatakan tidak selamanya kader partai politik seperti dikatakan ketua-ketua umum partai yang berhak maju sebagai presiden itu harus dari politik kan," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved