Berita Pendidikan Hari Ini
Resah dengan Perubahan Iklim, 2 Mahasiswa ITB Ciptakan Aplikasi Mobile YESA!
Aplikasi mobile YESA! akan dikembangkan dengan memanfaatkan SAP Analytics Cloud guna memberikan solusi berbasis data untuk hadapi perubahan iklim.
Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Gaya Lufityanti
Rencananya, aplikasi berbasis mobile ini akan menyediakan edukasi mengenai penggunaan listrik yang efisien.
Di dalam YESA! akan terdapat fitur pengingat jika alat elektronik sudah tidak digunakan atau jika penggunaan listrik sudah hampir mencapai batas yang ditentukan.
Selain itu, aplikasi ini akan juga menyediakan laporan statistik konsumsi penggunaan, biaya yang dikeluarkan, dan ringkasan penggunaan listrik terbanyak dalam kurun waktu perbulannya,
Tidak hanya sampai di situ, YESA! juga dapat membantu penggunanya memprediksi biaya tagihan listrik yang akan dikeluarkan untuk penggunaan suatu alat dan memberikan tips bagi pengguna untuk menghemat pemakaian listrik.
Riwayat penggunaan listrik nantinya akan tercatat dan bisa diakses oleh pengguna.
Aplikasi yang akan banyak manfaatnya ini diproyeksikan dapat membantu mengurangi 10 persen penggunaan listrik di 50 persen jumlah rumah tangga di Indonesia.
Artinya terdapat potensi penghematan hingga 535 juta USD per tahun dan mengurangi penggunaan emisi karbon sebanyak 2,5 juta ton.
Dalam mengembangkan YESA!, Fijar dan Rini memanfaatkan SAP Analytics Cloud, yang membantu mereka merancang solusi inovatif, dan feasible dengan rekomendasi berbasis data untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi mendesak di ASEAN, terkait enam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Goals).
Baca juga: Unik! Aplikasi RADIO GARDEN untuk Dengarkan Radio dari Seluruh Dunia: Korea, AS, Arab sampai Rusia
Saat ini, tim Matrix Explorer sedang menyempurnakan blueprint dari aplikasi YESA! dibimbing oleh tim SAP Indonesia dan Fabby Tumiwa, Executive Director of Institute for Essential Services Reform.
Penyempurnaan tersebut meliputi pematangan konsep aplikasi dan teknis pengembangan serta melakukan riset dukungan lainnya.
Setelah penyempurnaan selesai dilakukan, tim Matrix Explorer berjuang membawa nama Indonesia pada kompetisi tingkat ASEAN yang dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2022 di Kamboja.
“Untuk mewujudkan rencana pengembangan ini, dibutuhkan feedback, improvement, funding research, dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah dan ASEAN,” ungkap Rini.
“Kegiatan ASEAN DSE berkolaborasi dengan ASEAN Foundation adalah wujud nyata upaya SAP mendukung inovasi yang berkelanjutan berbasis implementasi data digital. SAP Indonesia berharap kegiatan ini menjadi titik balik generasi muda mempersiapkan Indonesia bahkan dunia dengan lebih baik di masa depan. Selebihnya bagi Fijar dan Rini, saya mengucapkan selamat dan semoga berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat regional,” tutup Andreas Diantoro. ( Tribunjogja.com )
