Polda DIY Selidiki Dugaan Penyekapan dan Intimidasi Wali Murid di Kantor Satpol PP Kulon Progo
Dugaan kasus penyekapan dan intimidasi tersebut terkait protes pengadaan pakaian seragam di SMAN 1 Wates.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Sedangkan lainnya hanya ikut menambahi.
AR diketahui adalah alumni SMAN 1 Wates.
Diduga, peran AR dalam perkara ini karena dia merasa menjadi bagian alumni sekolah tersebut.
Di ruangan itu, Agung mencoba menjelaskan.
Sebagai wali murid, dirinya berhak bertanya soal pengadaan seragam di sekolah yang menurut dia harganya mahal namun tidak sebanding dengan kualitasnya.
Agung mengaku sudah membandingkan dengan harga yang ada di toko-toko seragam lain dan ada selisih harga.
Data itu yang menjadi pegangan dirinya untuk bertanya bagaimana mekanisme pengadaan seragam tersebut.
Namun, oleh pihak sekolah Agung dianggap sebagai pembuat gaduh.
Pemanggilan Agung ke kantor Satpol PP itu diduga sudah dirancang.
Menurutnya, bertujuan agar dia diam dan tidak melaporkan ke mana-mana perkara pengadaan seragam tersebut.
Namun, Agung menjelaskan, jika memang pengadaan seragam itu sesuai mekanisme dan aturan, seharusnya sekolah tidak perlu takut.
Pernyataan Agung itu, ternyata justru membuat sejumlah orang yang ada di ruangan itu memanas.
Hingga kemudian muncul kalimat yang dirasa Agung intimidatif.
"Kasatpol bilang, kamu jangan tidak sopan di sini. Dia (Kasat Pol PP) dan AR kemudian berdiri seperti membuat lingkaran. Kepsek ikutan berdiri juga. Seingat saya, saat itu ada kalimat wis dirampungke di sini saja," ujar Agung saat berbincang bersama Tribun Jogja, seusai melapor ke Polda DIY.
Agung mengaku merasa semakin tertekan di ruangan itu. Ia hanya bisa tertunduk dan berdoa.