Polda DIY Selidiki Dugaan Penyekapan dan Intimidasi Wali Murid di Kantor Satpol PP Kulon Progo

Dugaan kasus penyekapan dan intimidasi tersebut terkait protes pengadaan pakaian seragam di SMAN 1 Wates.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K Tri Panungko saat memberikan keterangan ke awak media di Mapolda DIY, Senin (3/10/2022) 

Ia diminta datang ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kulon Progo.

Waktu itu, yang terlintas di benak Agung, panggilan tersebut untuk koordinasi terkait tugas kepegawaian di daerah.

Namun ternyata tidak.

"Semacam upaya pembungkaman," ucapnya, saat ditemui Tribun Jogja, setelah membuat laporan dugaan penyekapan dan intimidasi di Polda DIY, Sabtu (1/10/2022) siang.

Agung mengisahkan kronologi kejadian itu.

Setelah mendapatkan telepon itu, dirinya bergegas datang.

Jarak kantornya dengan kantor Satpol PP Kulon Progo tidak begitu jauh.

Hanya sekitar 10 menit perjalanan sudah sampai.

Ia langsung ditemui oleh oknum personel Satpol PP Kulon Progo, berinisial AR. Kemudian langsung dibawa masuk ke ruangan Kepala Satpol (Kasat) PP Kulon Progo.

Di ruangan itu, sudah ada Kasat. Agung masuk ke dalam ruangan bersama AR.

Tak berselang lama, tiba-tiba datang Kepala Sekolah SMAN 1 Wates, didampingi Waka Sarpras dan Waka Kesiswaan.

Disusul Komite SMAN 1 Wates, Sarji yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kulon Progo.

Kemudian, menyusul lagi dua perwakilan paguyuban orang tua (POT) yang seharusnya mewakili orang tua/wali murid.

"Mereka menginterogasi saya. ‘Mengapa kamu mempertanyakan pengadaan seragam’," terang Agung menceritakan.

Dalam dialog tersebut, lanjut Agung, paling banyak berperan adalah AR.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved