Berita Sleman Hari Ini
Ratusan Kasus DBD Telah Ditemukan di Sleman
Sampai dengan tanggal 26 September 2022, jumlah kasus DBD mencapai 236 di Sleman.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman , Cahya Purnama mengungkapkan, beragam cara telah dilakukan untuk mengendalikan kasus DBD di Bumi Sembada.
Satu di antaranya dengan intervensi program si Wolly Nyaman dengan nyamuk ber-wolbachia.
Meski demikian, ia mengharapkan masyarakat juga tetap melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M.
Yaitu, menguras tempat yang menjadi perindukan nyamuk.
Menutup rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Baca juga: Dinkes Sleman Catat Ada 7 Kasus DBD Pada Juli 2022
"Kita harus tetap menggiatkan PSN walau sudah ada intervensi Si Wolly Nyaman dengan nyamuk ber-wolbachia. PSN ini harus tetap dilakukan.Terutama pemberantasan sarang nyamuknya. Ada kasus ada fogging focus. Masyarakat juga harus tetap jaga kebersihan lingkungan saat ini," kata dia.
Menjaga kebersihan lingkungan, menurut Cahya, sangat penting.
Bukan hanya untuk menanggulangi demam berdarah namun juga untuk mencegah munculnya penyakit menular lain yang berbasis lingkungan, terutama di wilayah padat penduduk.
Ia mengungkapkan, sifat nyamuk Aedes Aegypti adalah multiple bites.
Tidak mau menggigit hanya untuk satu orang saja.
"Artinya satu rumah itu dalam jarak 200 meter pasti akan kena gigitan. Itulah yang menyebabkan kenapa penyakit ini harus ditanggulangi bersama-sama di tengah masyarakat. Karena belum tentu masyarakat yang rumahnya bersih itu terhindar dari DBD kalau disamping rumahnya tidak bersih dan ada nyamuknya. Jadi penularannya memang karena multiple bite itu. Jadi banyak yang kena," ujar dia. ( Tribunjogja.com )